Uni Eropa, AS, Perpanjang Sanksi terhadap Rusia

Para pengunjung berjalan melewati tempat penukaran uang yang menampilkan informasi nilai tukar mata uang asing di Moskow, Rusia, 10 April 2018.

Para pemimpin Eropa telah sepakat untuk memperpanjang sejumlah sanksi terhadap Rusia terkait aneksasi Semenanjung Krimea, Ukraina, oleh Rusia pada 2014.

Para pemimpin Uni Eropa mengatakan dalam pernyataan, Jumat (29/6/2018), bahwa sanksi-sanksi itu diperpanjang enam bulan lagi.

Keputusan itu dibuat pada KTT para pemimpin Uni Eropa di Brussels setelah mereka mengadakan “pembahasan sangat singkat” mengenai Ukraina, kata seorang sumber yang tidak bersedia diungkap diidentitasnya kepada kantor berita Perancis AFP.

Sementara itu Amerika Serikat juga mempertahankan sanksi-sanksi terhadap Rusia terkait aneksasi tersebut.

Komunitas intelijen Amerika juga menyimpulkan bahwa Rusia campur tangan dalam pemilihan presiden Amerika 2016 untuk membantu Trump meraih jabatan di Gedung Putih. Penyidik khusus Robert Mueller telah mendakwa beberapa individu dan entitas Rusia terlibat dalam rencana untuk mempengaruhi pemilihan tersebut.

Sementara itu, sewaktu tanggal dan tempat pertemuan puncak antara Presiden Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin diumumkan, Trump terus menyangkal tuduhan bahwa Moskow mencampuri pemilu 2016.

Trump telah lama meremehkan investigasi penyidik khusus Robert Mueller mengenai hubungan tim kampanye Trump dengan Rusia yang disebutnya sebagai suatu upaya mencari-cari kesalahan. Tetapi dalam cuitan barunya di Twitter, Trump berkomentar bahwa ia bisa menerima bantahan Rusia mengenai campur tangan dalam pemilu tersebut. [uh]