Uni Eropa merilis pernyataan yang mengatakan sanksi-sanksi yang lebih berat itu adalah untuk menanggapi atas yang mereka sebut “pelanggaran terang-terangan” oleh Iran.
Para Menteri Luar Negeri Uni Eropa sepakat memberlakukan sanksi-sanksi baru yang lebih berat atas sejumlah industri Iran dalam upaya menekan negara itu untuk bernegosiasi guna mengakhiri berbagai aktivitas nuklirnya yang peka.
Setelah pertemuan di Brussels hari Senin, para diplomat tertinggi blok ke-27 negara itu merilis pernyataan yang mengatakan sanksi-sanksi yang lebih berat itu adalah untuk menanggapi atas yang mereka sebut “pelanggaran terang-terangan” oleh Iran atas kewajiban internasionalnya dan penolakannya untuk bekerjasama sepenuhnya dengan badan nuklir PBB.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan berbagai sanksi tersebut bertujuan membujuk Iran agar bernegosiasi membahas kekhawatiran internasional mengenai dugaan dimensi militer dalam program nuklir Iran. Iran membantah tuduhan pihak Barat bahwa mereka berusaha membuat senjata nuklir yang terselubung dalam program energi sipil.
Pernyataan Uni Eropa itu mengatakan salah satu sanksi baru itu adalah larangan transaksi keuangan dengan bank-bank Iran kecuali yang terkait dengan barang-barang kemanusiaan dan disetujui terlebih dulu oleh pihak berwenang Uni Eropa.
Sanksi-sanksi lainnya mencakup pembatasan lebih ketat dalam berurusan dengan bank sentral Iran, larangan impor gas alam Iran, larangan ekspor grafit dan metal yang dapat digunakan Iran dalam program nuklir mereka.
Gedung Putih menyambut baik langkah Uni Eropa itu dengan mengatakan langkah tersebut “memperkuat upaya internasional untuk mengucilkan pemerintah Iran.”
Setelah pertemuan di Brussels hari Senin, para diplomat tertinggi blok ke-27 negara itu merilis pernyataan yang mengatakan sanksi-sanksi yang lebih berat itu adalah untuk menanggapi atas yang mereka sebut “pelanggaran terang-terangan” oleh Iran atas kewajiban internasionalnya dan penolakannya untuk bekerjasama sepenuhnya dengan badan nuklir PBB.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan berbagai sanksi tersebut bertujuan membujuk Iran agar bernegosiasi membahas kekhawatiran internasional mengenai dugaan dimensi militer dalam program nuklir Iran. Iran membantah tuduhan pihak Barat bahwa mereka berusaha membuat senjata nuklir yang terselubung dalam program energi sipil.
Pernyataan Uni Eropa itu mengatakan salah satu sanksi baru itu adalah larangan transaksi keuangan dengan bank-bank Iran kecuali yang terkait dengan barang-barang kemanusiaan dan disetujui terlebih dulu oleh pihak berwenang Uni Eropa.
Sanksi-sanksi lainnya mencakup pembatasan lebih ketat dalam berurusan dengan bank sentral Iran, larangan impor gas alam Iran, larangan ekspor grafit dan metal yang dapat digunakan Iran dalam program nuklir mereka.
Gedung Putih menyambut baik langkah Uni Eropa itu dengan mengatakan langkah tersebut “memperkuat upaya internasional untuk mengucilkan pemerintah Iran.”