UE Berupaya Kurangi Beban Turki yang Tampung Pengungsi Terbanyak

Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk (kiri) melakukan pembicaraan dengan PM Turki Ahmet Davutoglu, Kamis (3/3).

Para pemimpin Uni Eropa juga akan berupaya membujuk PM Turki Ahmet Davutoglu agar memperlambat arus migran yang menuju ke Eropa.

Pemimpin-pemimpin Uni Eropa dalam KTT hari Senin (7/3) akan berupaya menutup rute migran di Balkan dan meningkatkan bantuan untuk Yunani, guna memulihkan persatuan 28 anggota blok itu setelah perselisihan dan kebijakan unilateral selama beberapa bulan ini, demikian menurut rancangan pernyataan yang disiarkan hari Minggu (6/3).

Para pemimpin Uni Eropa juga akan berupaya membujuk Perdana Menteri Turki untuk memperlambat arus migran yang menuju ke Eropa dan menampung kembali ribuan migran yang tidak berhak mendapat suaka.

Dalam rancangan pernyataan KTT yang diperoleh Associated Press hari Minggu, para pemimpin Uni Eropa bertekad akan “mengakhiri arus tidak biasa di sepanjang kawasan Balkan bagian barat, dan rute ini akan ditutup”.

Pernyataan itu menambahkan “Uni Eropa akan membantu Yunani dalam masa-masa sulit ini dan melakukan apapun untuk membantu mengendalikan situasi”.

Kedua isu ini telah mendominasi perselisihan di antara negara-negara anggota Uni Eropa selama beberapa bulan ini.

Pernyataan ini akan dikaji ulang oleh ke-28 pemimpin setelah bertemu dengan Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.

Minggu malam Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Davutoglu untuk menyiapkan KTT tersebut. [em/ii]