Tiga pesawat akan mengangkut barang-barang yang dimiliki oleh Uni Eropa seperti, barang-barang untuk kebersihan (hygiene items), selimut dan perlengkapan penampungan darurat serta kebutuhan dasar lainnya.
Dalam konferensi pers di Brussels, juru bicara Komisi Uni Eropa Balazs Ujvari mengatakan “hari ini, kami meluncurkan operasi jembatan udara kemanusiaan untuk rakyat Lebanon. Ini akan mencakup tiga penerbangan yang diisi dengan barang-barang untuk kebersihan, selimut dan bahan penampungan darurat dan banyak lagi lainnya..., kami juga telah meningkatkan alokasi bantuan kemanusiaan kami untuk Lebanon menjadi lebih dari €100 juta (atau sekitar 171 miliar rupiah) tahun ini,” tambah Ujvari.
Kekerasan di Timur Tengah terus meningkat setahun sejak perang Israel-Hamas di Gaza dimulai pada 7 Oktober lalu.
Pemerintah Lebanon memperkirakan sekitar 1,2 juta orang telah terpaksa mengungsi akibat meluasnya pertempuran antara pasukan Israel dan Hizbullah di perbatasan selatan kedua negara.
Hizbullah terus menembakkan rentetan roket ke Israel. Pemimpin sementara kelompok militan ini bersumpah untuk terus memberi tekanan di perbatasan Israel-Lebanon, yang telah memaksa ribuan warga Israel meninggalkan rumah mereka.
Militer Israel mengatakan telah mengirimkan lebih banyak pasukan darat ke Lebanon selatan Selasa lalu (8/10), dan bahwa seorang komandan senior Hizbullah tewas terbunuh dalam sebuah serangan udara.
Ketegangan antara Israel dan kelompok militan Hizbullah-Lebanon terus meningkat selama setahun terakhir, tak lama setelah pecahnya perang Israel-Hamas di Gaza. [em/lt]
Uni Eropa, Rabu (9/10) meluncurkan “operasi jembatan udara kemanusiaan” untuk membantu warga Lebanon yang terdampak krisis yang sedang berlangsung di negara itu. Beberapa pesawat akan berangkat dari Dubai dan Brindisi. Penerbangan pertama tiba di Beirut pada tanggal 11 Oktober.