Dokumen-dokumen resmi menunjukkan Uni Eropa hari Jumat meluaskan sanksi terkait Ukraina dengan menarget pejabat-pejabat teratas intelijen Rusia dan pimpinan pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur.
Di antara ke-15 orang yang baru dikenai pembekuan aset dan larangan perjalanan di seluruh Uni Eropa itu adalah Alexander Bortnikov, kepala Dinas Keamanan Federal Rusia, dan Sergei Beseda, kepala departemen FSB yang mengawasi operasi dan kegiatan intelijen internasional. Empat anggota Dewan Keamanan Rusia juga termasuk dalam daftar Uni Eropa itu.
Langkah-langkah baru tersebut, yang dirancang untuk menekan Moskow dan sekutu-sekutunya di Ukraina, diumumkan dalam jurnal resmi Uni Eropa, dan mulai berlaku segera. 18 Organisasi atau perusahan, termasuk formasi pemberontak di Ukraina timur ditambahkan ke daftar sanksi perdagangan blok itu pada saat yang sama.
Tindakan itu menjadikan jumlah orang yang dikenai sanksi Uni Eropa terkait aneksasi Krimea oleh Rusia dan pemberontakan di Ukraina timur menjadi 87. Kepemilikan dua perusahaan energi yang berbasis di Krimea sudah dibekukan di Uni Eropa.
Sebelumnya hari Jumat, duta-dutabesar Uni Eropa mencapai kesepakatan awal untuk melangkah lebih jauh dalam menerapkan sanksi terhadap Rusia, menarget akses negara itu ke pasar modal Eropa dan perdagangan dalam sektor pertahanan, barang-barang untuk tujuan damai maupun perang, dan teknologi yang sensitif.
Juru bicara Uni Eropa Maja Kocijancic mengatakan usul itu dikirim ke pejabat-pejabat Uni Eropa untuk disetujui menjadi peraturan, dengan duta-dutabesar itu dijadwalkan bertemu lagi hari Selasa guna membahas hasilnya. Ia mengatakan, untuk diberlakukan, negara-negara anggota Uni Eropa harus menentukan apakah langkah-langkah itu perlu disetujui dalam KTT organisasi beranggota 28 negara itu.