Uni Eropa Perpanjang Sanksi untuk Rusia 6 Bulan

Bendera Uni Eropa berkibar di luar markas besar Uni Eropa di Brussels (Foto: dok).

Para Menteri Luar Negeri Uni Eropa, hari Senin (22/6) secara resmi sepakat untuk memperpanjang sanksi ekonomi terhadap Rusia selama enam bulan sebagai respon atas peran negara tersebut di negara tetangganya, Ukraina.

Kesepakatan diambil dalam pertemuan 28 menteri luar negeri anggota Uni Eropa di Luxembourg. Para utusan Uni Eropa sebelumnya telah memberikan persetujuan pendahuluan minggu lalu.

Sanksi tersebut menarget sektor energi, pertahanan dan keuangan Rusia dan telah diterapkan sejak bulan Juli 2014, sekitar empat bulan setelah Rusia menganeksasi Semenanjung Krimea, Ukraina. Kini mereka memperpanjang sanksi tersebut hingga 31 Januari 2016.

Juru bicara Kremlin Dmitri Peskov mengatakan Rusia menganggap sanksi tersebut tidak berdasar dan hal tersebut menjadi dasar bagi Rusia untuk memberikan "respon balik yang seimbang." Menurut para analis, ini dapat berarti diperpanjangnya larangan impor makanan Eropa oleh Rusia.

Juru bicara Uni Eropa Maja Kodijancic mengatakan di Twitter bahwa perpanjangan tersebut telah dijatuhkan "dengan maksud untuk menuntaskan pelaksanaan perjanjian Minsk."

Rencana gencatan senjata ditandatangani bulan Februari atas prakarsa Rusia, Ukraina, Jerman dan Perancis, sebagian di antaranya, untuk menarik semua senjata berat dan pejuang asing dari Ukraina bagian timur. Para pengamat mengatakan kesepakatan ini telah berulang kali dilanggar.