Berbicara di markas operasi Uni Eropa di Roma, atau EUNAVFOR MED, hari Kamis (24/9), kepala urusan luar negeri blok tersebut Federica Mogherini mengumumkan keputusan itu, dan mengatakan bahwa “kapal-kapalnya sudah siap.”
Menjelaskan tahapan itu, Mogherini mengatakan kapal-kapal perang Eropa akan beroperasi melawan para penyelundup – yaitu menggeledah dan, jika diperlukan, mengusir kapal-kapal mencurigakan –ke perairan internasional dan tidak akan memasuki wilayah Libya.
Operasi tiga tahap yang diluncurkan akhir bulan Juni itu, termasuk penggunaan kekuatan militer terhadap para penyelundup migran, penyitaan kapal-kapal yang digunakan untuk mengangkut orang-orang di Laut Tengah, sebagian besar dari Libya, serta pemusnahan kapal-kapal dan aset-aset terkait, terutama sebelum digunakan, dan juga penangkapan para penyelundup.
Operasi Uni Eropa saat ini punya empat kapal dan beberapa pesawat terbang. [vm/ii]
Operasi angkatan laut Uni Eropa di Laut Tengah akan memasuki tahap kedua untuk memberantas para penyelundup migran mulai 7 Oktober.