UNICEF: Jutaan Anak dalam Konflik Hadapi Ancaman Kematian

Anak-anak pengungsi Suriah yang ikut keluarganya menghindari pertempuran di kota Raqqa bermain di luar tendanya di provinsi Ras al-Ain, Suriah (22/1).

Jutaan anak-anak terjebak dalam konflik dan krisis beresiko meninggal karena kekurangan gizi yang akut kalau mereka tidak mendapat pengobatan terapi yang menyelamatkan jiwa.

Peringatan keras ini datang ketika dana anak-anak PBB (UNICEF) mengajukan permintaan dana 3,3 milyar dolar untuk bantuan penyelamatan jiwa tahun ini. Bantuan ini diperuntukkan 81 juta orang, lebih dari setengahnya anak-anak, di 48 negara yang hancur karena perang, bencana alam atau keadaan darurat kemanusiaan lainnya.

Jumlah terbesar dari dana tersebut, senilai $1,4 miliar diperuntukkan membantu 17 juta anak-anak dan keluarga yang terjebak dalam perang di wilayah

Suriah dan hidup sebagai pengungsi di lima negara tetangga, Turki, Yordania, Lebanon, Irak dan Mesir. Setengah dari jumlah penerima bantuan ini adalah anak-anak.

Suriah akan memasuki tahun ketujuh perang pada bulan Maret. Manuel Fontaine, direktur program darurat untuk Dana Anak-anak PBB , mengatakan’ Suriah merupakan ajang krisis kemanusiaan terbesar yang dihadapi lembaga tersebut.

"Keprihatinan khusus adalah keadaan dari sekitar 400.000 anak-anak yang berada di daerah terkepung," katanya. "Yang kami butuhkan adalah akses berkelanjutan dan tanpa hambatan”.

Sementara memuji kemurahan hati dari lima negara tuan rumah, Fontaine mengatakan bahwa keadaan 2,8 juta anak-anak pengungsi sangat sulit, karena "dalam banyak hal mereka dipaksa untuk bekerja dan menghadapi risiko ancaman. [sp]