Pejabat provinsi hari Senin mengumumkan, ke 13 orang itu semuanya ditemukan dalam keadaan selamat dan kondisi stabil meskipun lemah, setelah sembilan hari tidak makan. Mereka hanya menderita luka ringan.
Video yang diambil oleh penyelamat memperlihatkan, remaja berusia 11 sampai 16 tahun dan pelatih mereka duduk berdempetan di langkan yang tinggi jauh di dalam gua Tham Luang. Lampu-lampu yang dibawa oleh para penyelamat itu tampaknya membuat mata mereka pedih karena lama tidak melihat cahaya.
Suara anak-anak remaja itu terdengar menyatakan rasa terima kasih mereka dan bertanya kapan bisa keluar dari gua itu.
Tim penyelamat sekarang mempertimbangkan cara terbaik untuk mengeluarkan para remaja dan pelatihnya keluar dari gua. Kemungkinan yang dipertimbangkan termasuk upaya memompa air keluar dari gua, atau menemukan bukaan alternatif yang memberi mereka akses ke tim penyelamat.
Komandan tim penyelamat Angkatan Laut ini, Arpakorn Yookongkaew menyarankan agar penyelam membimbing mereka keluar dari gua yang sebagian terendam itu, sebagai salah satu pertimbangan.
"Ini adalah salah satu rencana. Tetapi jika kami melaksanakan rencana ini, kami harus yakin akan berhasil dan harus dilakukan latihan dulu untuk memastikan 100 persen aman," ujar Arpakorn.
Penyelam akan membawa makanan dan persediaan lain untuk menjaga kondisi mereka sampai rencana penyelamatan disepakati. Tim sepakbola remaja dan seorang pelatihnya telah hilang sejak 23 Juni, sewaktu mereka tidak pulang ke rumah mereka dari latihan.
Banjir besar yang disebabkan hujan lebat selama beberapa hari telah menghambat upaya para penyelam untuk mencapai mereka. Para ahli internasional dari Amerika, Australia, China dan Inggris membantu upaya pencarian dan penyelamatan.
Kompleks gua Tham Luang rentan terhadap banjir selama musim hujan di Thailand, yang berlangsung dari Juni hingga Oktober. [ps/jm]