Upayakan Perundingan Ekonomi dan Keuangan, Menkeu Inggris Bertolak ke China

  • Associated Press

FILE - Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan menteri keuangan negara-negara anggota Eurogroup di gedung Dewan Eropa di Brussels, 9 Desember 2024. (Virginia Mayo, Arsip/AP)

Menteri Keuangan Inggris akan melawat ke China akhir pekan ini untuk membahas kerja sama ekonomi dan keuangan antara kedua negara di tengah upaya pemerintah Buruh Inggris uintuk memulihkan hubungan yang tegang dengan Beijing.

Departemen Keuangan mengatakan pada Jumat (10/1) bahwa Rachel Reeves akan melakukan perjalanan ke Beijing dan Shanghai dan akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng.

Perjalanan Reeves diharapkan dapat menghidupkan kembali Dialog Ekonomi dan Keuangan China-Inggris — pembicaraan bilateral tahunan yang telah ditangguhkan sejak 2019 karena pandemi COVID-19 dan memburuknya hubungan dalam beberapa tahun terakhir.

Serangkaian tuduhan mata-mata dari kedua belah pihak, dukungan China untuk Rusia dalam perang Ukraina, dan tindakan keras terhadap kebebasan sipil di Hong Kong, bekas koloni Inggris, telah memperburuk hubungan.

Gubernur Bank of England Andrew Bailey dan kepala eksekutif Otoritas Perilaku Keuangan Inggris, Nikhil Rathi, juga termasuk dalam delegasi tersebut, menurut Departemen Keuangan. Perwakilan dari beberapa perusahaan jasa keuangan terbesar di Inggris akan bergabung dalam perjalanan tersebut.

Para pejabat tidak memberikan perinciannya, tetapi laporan media mengatakan para eksekutif senior dari HSBC Holdings dan Standard Chartered turut serta.

Kunjungan Reeves dilakukan setelah Menteri Luar Negeri David Lammy melawat ke China pada Oktober dan Perdana Menteri Keir Starmer bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Brasil pada November.

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari upaya Starmer, yang terpilih sebagai pemimpin pada Juli, untuk memperkuat hubungan politik dan ekonomi dengan China, mitra dagang terbesar kelima Inggris.

Para pejabat mengatakan Starmer menginginkan pendekatan "pragmatis" untuk bekerja sama dengan Beijing dalam hal stabilitas global, perubahan iklim, dan transisi menuju energi bersih.

Namun, beberapa pihak di Partai Konservatif yang beroposisi mengkritik pendiriannya dan mengatakan hubungan dagang tidak boleh mengorbankan keamanan nasional dan masalah hak asasi manusia.

Para pemimpin politik dan kepala intelijen Inggris telah berulang kali memperingatkan tentang ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh China. Seruan untuk mengatasi tantangan tersebut semakin keras bulan lalu ketika terungkap bahwa seorang mata-mata China yang diduga telah menjalin hubungan dekat dengan Pangeran Andrew dan melakukan "kegiatan rahasia dan menipu" untuk Partai Komunis China yang berkuasa, menurut para pejabat.

Meskipun demikian, Lammy mengatakan kepada wartawan di London pada Kamis bahwa "ada banyak bidang perdagangan yang tidak berdampak pada keamanan nasional."

Ia mengatakan Reeves "akan mengulangi banyak pesan yang saya sampaikan kepada China."

"Apa yang telah kami katakan adalah dalam hubungan yang kompleks ini dengan negara adikuasa global, kami dipandu oleh tiga C": menantang, bersaing, dan bekerja sama, misalnya di bidang-bidang termasuk tantangan kesehatan dan iklim, Lammy menambahkan. [es/ft]