Sekitar 76 wartawan asing yang bekerja untuk Voice of America di Washington menghadapi kemungkinan visa mereka tidak diperpanjang. Terdapat sejumlah visa yang akan berakhir pada bulan ini.
Seorang juru bicara Badan Media Global AS, hari Kamis (9/7), mengatakan USAGM sedang meninjau kasus per kasus permohonan pembaruan visa J-1. Kantor ini memiliki 62 karyawan kontrak dan 14 karyawan tetap yang berada di Amerika dengan visa J-1. Belum diketahui jumlah wartawan entitas USAGM lainnya yang terimbas.
BACA JUGA: Legislator ‘Marah’ Atas Pemecatan oleh CEO USAGMSejauh ini tidak satupun wartawan yang ingin memperpanjang visa J-1 ditolak langsung. Tetapi setidaknya,seorang wartawan yang masa perpanjangan visanya sudah melewati batas waktu hanya diberi waktu sampai akhir bulan untuk meninggalkan AS. Wartawan VOA lainnya hanya punya beberapa minggu lagi sebelum mereka dipaksa kembali ke negara asal mereka, di mana sebagian khawatir akan menghadapi pembalasan karena Pelaporan VOA.
Juru bicara USAGM mengatakan peninjauan visa itu ditujukan untuk meningkatkan manajemen kantor, melindungi keamanan nasional AS dan memastikan pejabat yang berwenang merekrut tidak menyalah gunakannya.
Visa J-1 adalah kategori izin masuk bagi non-imigran untuk individu dengan keterampilan unik yang disetujui untuk berpartisipasi dalam program berbasis pertukaran kerja dan studi.
BACA JUGA: Buntut Pemecatan di US Global Media Agency, Pihak Demokrat Ingin Perketat Pengawasan AnggaranVisa ini biasanya dikeluarkan untuk jangka waktu beberapa tahun dan bisa diperbarui atau diperpanjang.Tetapi J-1 juga termasuk diantara beberapa jenis visa yang untuk sementara waktu dilarang oleh pemerintahan Trump sebagai tanggapan terhadap pandemi virus corona. Pemerintah yakin pemegang visa tersebut mengambil pekerjaan dari warga negara A.S.
Kelompok wartawan termasuk PEN America, National Press Club dan Journalism Institute hari Jumat mengeluarkan pernyataan yang menyatakan kekhawatiran bahwa penolakan untuk memperpanjang visa bisa membahayakan keselamatan para wartawan VOA itu. [my/pp]