Perusahaan-perusahaan akan diminta untuk mengungkap emisi gas rumah kaca yang mereka hasilkan dan bagaimana risiko iklim mempengaruhi bisnis mereka berdasar aturan baru yang diusulkan pada Senin (21/3) oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi perubahan iklim.
Berdasar proposal yang disetujui dengan suara 3 banding 1 di SEC, perusahaan-perusahaan publik harus melaporkan risiko iklim mereka, termasuk biaya untuk beralih dari bahan bakar fosil, serta risiko yang terkait dampak badai, kekeringan, dan suhu yang lebih panas yang disebabkan pemanasan global. Mereka akan diminta untuk menyusun rencana transisi guna mengelola risiko iklim, apa rencana mereka untuk memenuhi tujuan iklim dan kemajuan yang dicapai, dan dampak peristiwa cuaca buruk terhadap keuangan mereka.
BACA JUGA: CEO Perusahaan Minyak Dunia, Pejabat Departemen Energi AS Berselisih terkait Transisi Energi"Perusahaan dan investor sama-sama akan mendapat manfaat dari aturan yang jelas" dalam proposal tersebut, kata Ketua SEC Gary Gensler.
Perusahaan diharuskan mengungkap emisi gas rumah kaca yang dihasilkan secara langsung maupun tidak —misalnya dari konsumsi produk perusahaan, kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk, perjalanan bisnis karyawan, dan energi yang digunakan untuk menumbuhkan bahan mentah.
SEC merilis panduan sukarela pada 2010. Ini pertama kali aturan itu diwajibkan. Aturan dibuka untuk periode komentar publik sekitar 60 hari dan akan dimodifikasi sebelum persetujuan akhir. [ka/rs]