Utusan urusan Iklim AS John Kerry mengatakan pada konferensi Youth4Climate di Milan hari Kamis (30/9) bahwa ada kebutuhan "menghentikan omong kosong (BS)" seputar klaim dari beberapa negara terkait upaya mereka untuk mengatasi perubahan iklim.
Kerry mengatakan AS, Inggris, Kanada, Jepang dan Uni Eropa melakukan bagian mereka untuk memenuhi pencapaian pemanasan global sebatas 1,5 derajat Celcius, namun mengungkapkan negara-negara lain tidak melakukannya. Ia tidak menyebutkan negara mana yang dimaksud.
"IEA (Badan Energi Internasional) memberitahu kita bahwa energi terbarukan harus kita kerahkan enam kali lebih cepat daripada yang sekarang berlangsung. Kita harus membangun hutan lima kali lebih cepat daripada sekarang. Kita harus menghentikan penggunaan batu bara lima kali lebih cepat dan kendaraan listrik harus dikerahkan 22 kali lebih cepat dari saat ini," jelas Kerry.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Puji Aktivis Muda atas Upaya Penanganan Pemanasan GlobalIa menambahkan, "Kita tertinggal dan harus menghentikan omong kosong yang yang digembar-gemborkan oleh sejumlah negara."
Kerry mengatakan pemerintahan Biden telah "membalikkan" keputusan mantan Presiden Donald Trump terkait penarikan diri dari perjanjian Paris. Kontribusi AS untuk mengatasi perubahan iklim ditingkatkan menjadi 11,4 miliar dolar.
KTT Youth4Climate telah mempertemukan 400 anak muda dari seluruh dunia untuk menyusun agenda menjelang COP26 di Glasgow bulan depan.
Kerry meminta kaum muda memanfaatkan 30 hari menjelang konferensi besar PBB dan berperan sebagai "pejuang garis depan" dalam menuntut pertanggungjawaban dari para pemimpin global. [mg/jm]