Utusan PBB Lakhdar Brahimi berencana akan memusatkan perhatian pada "komunike Jenewa" sambil menyatukan pihak-pihak yang berperang di Suriah untuk pembicaraan damai hari Selasa (28/1).
Komunike Jenewa, merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar negosiasi yang sudah lama ditunggu-tunggu di Jenewa. Dokumen ini mencakup beberapa inisiatif yang bertujuan untuk menghentikan krisis yang telah berlangsung hampir tiga tahun di Suriah, terutama menciptakan pemerintahan transisi yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Tapi Brahimi mengatakan pembicaraan itu akan membahas bagaimana melanjutkan upaya mencapai perdamaian dengan unsur-unsur yang berbeda, dan tidak akan mulai dengan apa yang disebutnya topik yang "rumit" mengenai siapa yang akan mengambil bagian dalam pemerintahan.
Pemberontak yang berperang melawan Presiden Bashar al-Assad bersikeras ia harus meninggalkan kekuasaan, sementara pemerintah Suriah mengatakan peran Assad tidak akan diperdebatkan dalam konferensi.
Tapi Brahimi mengatakan pembicaraan itu akan membahas bagaimana melanjutkan upaya mencapai perdamaian dengan unsur-unsur yang berbeda, dan tidak akan mulai dengan apa yang disebutnya topik yang "rumit" mengenai siapa yang akan mengambil bagian dalam pemerintahan.
Pemberontak yang berperang melawan Presiden Bashar al-Assad bersikeras ia harus meninggalkan kekuasaan, sementara pemerintah Suriah mengatakan peran Assad tidak akan diperdebatkan dalam konferensi.