Utusan PBB Mulai Babak Baru Pembicaraan Perdamaian Suriah

Utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura di Jenewa, Swiss (14/3).

Berbicara di hadapan pertemuan dengan delegasi dari pemerintah Suriah, de Mistura mengatakan terserah kepada rakyat Suriah untuk menentukan masa depan mereka, dan PBB harus membantu mereka.

Utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura memulai babak baru pembicaraan perdamaian, Senin (14/3) di Jenewa dengan memperingatkan bahwa satu-satunya pilihan yang lain dari perundingan adalah kembali berperang.

Mistura mengatakan tidak ada rencana lain dari kedua pihak selain untuk mengakhiri perang. Ia mengatakan transisi di negara yang dipimpin oleh Presiden Bashar Assad itu merupakan “sumber semua masalah”.

Berbicara di hadapan pertemuan dengan delegasi dari pemerintah Suriah, de Mistura mengatakan terserah kepada rakyat Suriah untuk menentukan masa depan mereka, dan PBB harus membantu mereka.

Perundingan itu penting karena menyusul sejumlah hasil besar dalam beberapa minggu terakhir ini, seperti gencatan senjata yang dimulai 27 Februari, yang mengurangi secara tajam pertumpahan darah dan berlanjutnya kembali pengiriman bantuan bagi ribuan warga Suriah di “daerah-daerah yang terkepung”.

Ia mengatakan rencananya adalah mengadakan pembicaraan tidak langsung dengan satu sama lain selama kira-kira 10 hari, lalu setelah reses mengadakan babak berikut perundingan yang mulai awal April dan satu lagi setelah itu. Utusan tersebut mengatakan ia yakin proses tersebut akan menghasilkan setidaknya peta jalan untuk perdamaian.

“Menjelang waktu tersebut kita yakin bahwa kita sudah mempunyai paling sedikit peta-jalan yang jelas, saya tidak mengatakan persetujuan, tetapi peta jalan yang jelas, karena itulah yang diharapkan Suriah dari kira semua,” kata de Mistura.

Ia juga menekankan perlunya memelihara penghentian pertempuran dan peningkatan akses bantuan kemanusiaan yang telah berjalan selama lebih dua minggu. [gp/my]