Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Suriah, Staffan de Mistura, mengatakan pemerintah dan delegasi dari pihak oposisi akan tiba pada saat-saat berbeda satu sama lain dalam beberapa hari mendatang, tetapi semua pihak akan hadir pada hari Senin (14/3) mendatang sehingga pembicaraan substantif tentang perdamaian bisa diselenggarakan.
Staffan de Mistura tiba-tiba menghentikan pembicaraan putaran pertama awal bulan lalu karena pelanggaran berulang-ulang terhadap gencatan senjata yang rapuh oleh pihak-pihak yang bertikai. Meskipun terjadi beberapa pelanggaran ringan, katanya pihak-pihak terkait pada umumnya mematuhi gencatan senjata yang diupayakan Amerika – Rusia itu. Dan, ini, katanya, memberinya harapan bahwa para delegasi siap untuk berunding secara serius.
Dia mengatakan diskusi akan membahas isu-isu pemerintahan baru, konstitusi dan pemilihan presiden dan parlemen yang akan diselenggarakan dalam 18 bulan lagi.
"Isu tentang gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan dari segi teoretis, dan kami berharap, juga praktiknya, tidak perlu ditanggapi dalam pembicaraan karena kami memiliki dua gugus tugas yang akan secara bersamaan menanggapi masalah itu. Solusi akhir adalah transisi politik di Suriah," ujar Mistura.
Pihak-pihak yang bertikai menolak untuk mengadakan pembicaraan tatap muka, sehingga Staffan de Mistura akan bolak-balik antar delegasi. Dia mengatakan persetujuan penghentian permusuhan ini sifatnya terbuka, tetapi dia berharap pihak-pihak terus menahan diri dan tidak melanggarnya.
Staffan De Mistura mengatakan pengurangan dalam pertempuran telah memungkinkan PBB dan mitra-mitranya mengerahkan bantuan kemanusiaan kepada lebih dari 285. 000 orang di 10 daerah yang terkepung dan selama lebih dari setahun mereka tidak pernah menerima bantuan.
Dia mengatakan badan-badan bantuan bermaksud mencapai 870.000 orang lagi yang tinggal di delapan daerah lainnya yang diblokir dalam beberapa hari mendatang.
Staffan de Mistura mengatakan ia mengharapkan putaran pembicaraan ini berlangsung dua minggu. Dia juga mengatakan, ia berharap akan melanjutkan pembicaraan putaran ketiga setelah reses selama tujuh sampai 10 hari, sehingga para delegasi bisa pulang dan menilai kembali apa yang telah tercapai sejauh ini. [sp/jm]