Utusan Uni Eropa, AS Langsungkan Pembicaraan dengan PM Kosovo untuk Atasi Konflik Kosovo-Serbia

Pasukan Penjaga Perdamaian NATO(KFOR) berjaga di balik kawat besi yang dipasang di salah satu area di Zvecan, Kosovo, pada 5 Juni 2023. (Foto: Reuters/Miodrag Draskic)

Diplomat-diplomat dari Uni Eropa dan Amerika Serikat tiba di Pristina, Kosovo, pada Senin (5/6), untuk melangsungkan pembicaraan sebagai bagian dari upaya meredakan ketegangan yang terjadi antara Kosovo dan Serbia. Pembicaran dilakukan setelah terjadi kerusuhan pada pekan lalu di wilayah utara negara itu.

"Kami kembali ke Pristina untuk menangani manajemen krisis alih-alih normalisasi hubungan," kata utusan Uni Eropa untuk dialog antara Serbia dan Kosovo, Miroslav Lajcak kepada wartawan setelah bertemu Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti. Ia mengungkapkan bahwa pembicaraan tersebut berlangsung "panjang, jujur, dan sulit."

Pembicaraan juga dihadiri diplomat senior Amerika Serikat untuk kawasan Balkan Barat, Gabriel Escobar. Ia menekankan kepatuhan pada hukum dan keharmonisan antar kelompok etnis.

Krisis politik yang berubah menjadi kekerasan di Kosovo utara meningkat sejak Wali Kota dari etnis Albania menjabat di wilayah yang mayoritas penduduknya etnis Serbia. Situasi tersebut membuat AS dan sekutunya menegur Pristina.

BACA JUGA: Upaya Internasional untuk Redakan Krisis di Kosovo Ditingkatkan

Mayoritas penduduk Serbia telah memboikot pemilu yang berlangsung pada April lalu, yang memungkinkan etnis Albania untuk terpilih.

Bentrokan melukai 30 anggota pasukan penjaga perdamaian NATO yang dikenal sebagai KFOR serta 52 demonstran Serbia.

Bala bantuan untuk pasukan penjaga perdamaian NATO telah mulai tiba di Kosovo, kata aliansi itu pada Senin. NATO memutuskan untuk mengerahkan 700 penjaga perdamaian tambahan ke Kosovo, memperkuat kontingen berkekuatan 4.000 orang, untuk menanggapi krisis yang saat ini berlangsung. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pekan lalu bahwa NATO siap mengirim lebih banyak pasukannya.

Pada Selasa (6/6) Lajcak dan Escobar akan pergi ke Beograd untuk bertemu Presiden Serbia Aleksandar Vucic. [ka/jm]