Vaksinasi Tahap II, Surabaya Sasar Kelompok Lansia & Pelayan Publik

  • Petrus Riski

Seorang ASN Pemkot Surabaya sedang disuntik vaksin Covid-19 (foto Petrus Riski-VOA).

Kota Surabaya memulai vaksinasi Covid-19 tahap dua atas warga lanjut usia (lansia), aparatur sipil negara, hingga kelompok pelayanan publik. Berbeda dengan di Jakarta di mana terjadi antrian panjang, proses vaksinasi di Surabaya relatif berjalan sangat lancar.

Setelah vaksinasi tahap pertama atas para pejabat, tokoh masyarakat dan agama, serta tenaga kesehatan, hari Jumat ini (26/2) sebanyak 12.840 vaksin Covid-19 mulai disuntikkan pada warga Surabaya yang masuk dalam kelompok kedua, yaitu kelompok lanjut usia (lansia), aparatur sipil negara, hingga kelompok pelayanan publik. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita menjelaskan hal ini ketika ditemui VOA.

“Seluruh faskes (fasilitas kesehatan) yang sudah diterapkan menjadi pos vaksin, mulai kemarin, itu sudah melakukan vaksinasi kepada seluruh lansia yang ada di Kota Surabaya. Jadi masing-masing puskesmas, masing-masing rumah sakit itu, lansia di wilayah sekitarnya, dan beberapa untuk pelayanan publik.”

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, memberikan keterangan mengenai pemberian vaksin Covid-19 di RSUD Dr. Soewandi Surabaya (foto Petrus Riski-VOA)

Indriatno Heryawan, salah seorang ASN di Pemerintah Kota Surabaya, mengaku telah menjalani evaluasi sebelum divaksinasi, karena penerima vaksin dipastikan harus berada dalam kondisi sehat sebelum divaksin.

“Seluruh OPD dari pemerintah kota melaksanakan kegiatan itu (vaksinasi), dijadwal, harinya dijadwal sesuai dengan ketentuan masing-masing, termasuk juga mungkin siapa saja yang bisa ikut ini, karena memang ada ketentuan ya. Kalau penyintas atau pun juga dengan kualifikasi tertentu, kalau punya penyakit berat kan tidak bisa, jadi itu sebelumnya sudah difilter dulu, di internal masing-masing, jadi yang didata ini adalah mereka yang memang sudah sehat, kalau penyintas kan biasanya menunggu sekitar tiga bulan,” terang Indriatno.

BACA JUGA: Survei Indikator: 41 Persen Masyarakat Enggan Divaksin

Vaksinasi Covid-19 juga mulai menyasar kelompok jurnalis atau pekerja media, yang termasuk dalam kelompok pelayanan publik. Hal ini didasari profesi jurnalis yang selalu bertemu dengan banyak orang, dan bertugas memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat.

Sejumlah pekerja media mengikuti proses pemberian vaksin Covid-19 (foto Petrus Riski-VOA).

Yusron Naufal Putra, salah seorang jurnalis yang menerima vaksin, mengatakan vaksinasi yang diterimanya merupakan salah satu langkah perlindungan, meski protokol kesehatan harus tetap dijalankan secara ketat sampai pandemi ini berakhir.

“Menurut saya ini bagus, karena memang tugas jurnalis di lapangan itu kan menuntut kita bertemu orang. Ya intinya ini adalah untuk proteksi diri, dan tentu sangat bagus untuk divaksin, untuk menjadi salah satu prioritas penerima vaksin,” ujar Yusron.

Vaksin Covid-19 yang diterima masyarakat (foto Petrus Riski-VOA).

Handoko, ASN Pemerintah Kota Surabaya, meyakini pemberian vaksin ini dapat menambah kekebalan tubuh dari ancaman virus, dan tidak berdampak buruk bagi kesehatan secara umum. Handoko juga berharap, pemberian vaksin ini mampu memutus perebakan virus corona, dan meningkatkan jumlah warga yang sehat.

“Terasa di badan juga masih belum ada efek samping atau gejala seperti demam atau panas, itu juga masih belum terasa, karena tadi disuruh menunggu tiga puluh menit, sesudah itu kalau tidak ada gejala atau apa, ya berarti kita dianggap sudah sehat, Insha Allah tidak ada apa-apa. Juga untuk Covid-19 ini segeralah untuk hilang dari muka bumi ini, harapan kita semuanya manusia sekarang ini, Insha Allah sehat semuanya,” kata Handoko. [pr/em]

Your browser doesn’t support HTML5

Vaksinasi Tahap II, Surabaya Sasar Kelompok Lansia & Pelayan Publik