Ketua Konferensi Uskup Australia, Mark Coleridge dan juru bicara Vatikan terkejut mendengar laporan tentang vonis pengadilan Australia atas Kardinal George Pell yang dituduh melakukan pelecehan atas dua orang anggota koor gereja di Katedral Saint Patrick di Melbourne. Kabar tentang Kardinal Pell itu muncul menyusul usainya KTT empat hari di Vatikan yang diadakan oleh Paus Fransiskus untuk membahas krisis pelecehan seksual dalam Gereja Katolik.
Vatikan menyebut laporan paling baru tentang pelanggaran seks oleh Kardinal Pell itu sebagai “menyakitkan”. Laporan itu diumumkan setelah pengadilan Australia mencabut larangan diumumkannya vonis atas Kardinal George Pell yang dijatuhkan bulan Desember lalu.
Kardinal yang berusia 77 tahun itu adalah salah seorang pembantu dekat Paus, dan merupakan pejabat Vatikan urusan ekonomi sampai hari Minggu kemarin, ketika masa jabatan lima tahunnya berakhir. Pengadilan di Victoria menyatakan ia bersalah karena melecehkan secara seksual dua orang peserta koor gereja dalam tahun 1990-an.
BACA JUGA: Para Korban Pelecehan Seksual oleh Pastor Temui Paus FransiskusPell sejak lama menyatakan ia tidak bersalah, dan pengacaranya mengatakan akan naik banding.
Pejabat jurubicara Vatikan, Alexandro Gisotti mengatakan Paus sangat menghormati keputusan para pejabat hukum Australia.
“Kami menghormati pengadilan dan menunggu hasil proses banding itu, sambil menyatakan bahwa Kardinal Pell telah menyatakan diri tidak bersalah, dan ia punya hak untuk membela diri sampai tingkat banding yang paling akhir,” kata Gisotti.
Pell adalah pejabat gereja Katolik palang senior yang dinyatakan bersalah melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Ia dinyatakan bersalah atas lima tuduhan.
Ketua Konferensi Uskup-uskup Australia, Uskup Besar Mark Coleridge mengatakan, para uskup juga menghormati putusan pengadilan, dan berharap keadilan akan dijalankan dengan sebaik-baiknya.
“Sementara itu, kami terus berdoa bagi para korban dan keluarga mereka, dan kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menjamin bahwa gereja adalah tempat yang aman bagi semua orang, khususnya anak-anak dan orang-orang yang rentan,” ujarnya.
Uskup Besar Coleridge itu juga sedang diselidiki karena caranya menangani informasi tentang pelecehan seksual terhadap anak-anak, ketika ia masih menjadi kepala keuskupan di Canberra. Coleridge hadir dalam konperensi puncak di Vatikan, dan ketika memberikan khotbah hari Minggu ia mendesak adanya transparansi dan akuntabilitas dari pihak Gereja.
BACA JUGA: Paus Akui Ada Pastur Katolik yang Jadikan Biarawati sebagai Budak Seks“Kami bukannya tidak punya kesalahan,” tambahnya.
Masih belum jelas apakah Kardinal Pell nantinya akan dipecat, seperti Kardinal Theodore McCarrick, mantan uskup agung di kota Washington. (ii)