Venezuela, Sabtu (23/12), mengatakan dua diplomat dari Kanada dan Brazil tidak lagi diterima di negara itu, menunjukkan pertikaian yang meningkat mengenai kritik keduanya atas pemerintahan sosialis Presiden Maduro, kantor berita AFP melaporkan.
Ketua Majelis Konstituante yang pro-pemerintah dan berkuasa, Delcy Rodriguez, mengatakan badan tersebut memutuskan tidak menerima duta besar Brazil, Ruy Pereira, dan kuasa usaha Kanada, Craig Kowalik.
Laki-laki konservatif asal Brazil itu menggantikan presiden sayap kiri Brazil Dilma Rousseff yang dipecat.
Dan Kowalik dari Kanada dinilai "campur tangan terus-menerus dan ofensif dalam urusan dalam negeri Venezuela."
Pada akun Twitter kedutaan Kanada di Caracas, majelis itu digambarkan sebagai ancaman bagi kemampuan Venezuela memilih pemimpin mereka, termasuk presiden mendatang.
Pekan lalu, Brasil mendesak Venezuela, yang disisihkan dari blok perdagangan regional Mercosur - untuk memperbaiki catatan hak asasinya.
Venezuela menilai Rousseff tersingkir dalam "kudeta" politik di Kongres.
Belum ditetapkan kapan kedua diplomat harus pergi.
Di Brasilia, pemerintah mengatakan, jika tindakan itu dilakukan, Brasil akan mengambil langkah setimpal.[ka]