Harian Wall Street Journal mengungkapkan hasil penyelidikannya, Selasa (6/11) yang menunjukkan keterkaitan pengusaha Inggris Neil Heywood yang dibunuh oleh istri mantan politisi Tiongkok, Bo Xilai, dengan badan intelijen Inggris, M16.
Suratkabar utama Amerika mengatakan mereka telah menemukan bukti bahwa seorang pengusaha Inggris yang dibunuh oleh isteri Bo Xilai, mantan politisi terkemuka Tiongkok, bekerja sebagai seorang informan badan intelijen Inggris, M16.
Harian Wall Street Journal mengungkapkan hasil penyelidikannya, Selasa (6/11) bahwa Neil Heywood memberikan informasi kepada MI6 tentang keluarga Bo selama lebih setahun sebelum ia dibunuh bulan November lalu. Penyelidikan itu berdasarkan keterangan yang didapat dari wawancara dengan para pejabat Inggris dan teman-teman Heywood.
Gu Kailai, isteri mantan anggota partai politik terkemuka Tiongkok, Bo Xilai, didakwa bersalah membunuh Heywood yang berusia 41 tahun itu bulan Augustus lalu, karena terlibat sengketa dagang. Banyak teman Heywood melaporkan adanya ketidak-konsistenan dalam keterangan resmi pejabat terkait pembunuhan yang terjadi di kota Chongqing, Tiongkok barat-daya, dimana Bo saat itu menjabat sebagai ketua partai yang berkuasa.
Pemerintah Inggris telah berusaha menjauhkan diri dari Heywood, yang sebelumnya menurut desas-desus mempunyai hubungan dengan badan mata-mata London itu. Bulan April, Menteri Luar Negeri William Hague mengambil langkah yang tidak biasa menanggapi soal-soal intelijen dan tetap mengatakan bahwa Heywood bukan karyawan pemerintah Inggris dalam bentuk apapun.
Harian Wall Street Journal mengungkapkan hasil penyelidikannya, Selasa (6/11) bahwa Neil Heywood memberikan informasi kepada MI6 tentang keluarga Bo selama lebih setahun sebelum ia dibunuh bulan November lalu. Penyelidikan itu berdasarkan keterangan yang didapat dari wawancara dengan para pejabat Inggris dan teman-teman Heywood.
Gu Kailai, isteri mantan anggota partai politik terkemuka Tiongkok, Bo Xilai, didakwa bersalah membunuh Heywood yang berusia 41 tahun itu bulan Augustus lalu, karena terlibat sengketa dagang. Banyak teman Heywood melaporkan adanya ketidak-konsistenan dalam keterangan resmi pejabat terkait pembunuhan yang terjadi di kota Chongqing, Tiongkok barat-daya, dimana Bo saat itu menjabat sebagai ketua partai yang berkuasa.
Pemerintah Inggris telah berusaha menjauhkan diri dari Heywood, yang sebelumnya menurut desas-desus mempunyai hubungan dengan badan mata-mata London itu. Bulan April, Menteri Luar Negeri William Hague mengambil langkah yang tidak biasa menanggapi soal-soal intelijen dan tetap mengatakan bahwa Heywood bukan karyawan pemerintah Inggris dalam bentuk apapun.