Wabah COVID-19 masih sangat memprihatinkan di Shanghai, kata seorang pejabat kota metropolitan terbesar di China itu, Selasa (5/4).
Direktur kelompok kerja Shanghai untuk pengendalian epidemi, Gu Honghui, dikutip oleh media pemerintah mengatakan bahwa wabah di kota itu “masih berlangsung pada tingkat yang tinggi”.
Sebagian besar Shanghai Timur, yang seharusnya dibuka kembali Jumat lalu, masih memberlakukan lockdown seperti halnya bagian barat kota itu. Sekitar 26 juta warga Shanghai telah berpekan-pekan terkurung di rumah mereka masing-masing.
BACA JUGA: China Kirim Militer, Dokter ke Shanghai untuk Tes COVID 26 Juta WargaPara pejabat akan mengevaluasi kembali tindakan pencegahan setelah hasil tes pada semua penduduk kota itu dianalisis, kata Gu.
''Sebelum itu, warga diminta untuk terus mematuhi kebijakan lockdown saat ini dan tinggal di rumah kecuali untuk situasi darurat medis dan lainnya,'' kata Gu.
China telah mengirim lebih dari 10.000 petugas kesehatan dari berbagai penjuru negara itu untuk membantu Shanghai, termasuk 2.000 dari militer. Pihak berwenang juga melakukan uji COVID-19 secara massal.
BACA JUGA: COVID-19: Kondisi Saat ini dan Prospek Pasca PandemiShanghai telah melaporkan lebih dari 73.000 infeksi positif COVID-19 sejak kebangkitan varian omicron yang sangat menular pada Maret. Shanghai mencatat 13.354 kasus lagi pada hari Senin -- sebagian besar tanpa gejala – sehingga membuat total kasus kini di atas 86.000.
Tidak ada kematian terkait wabah yang didorong oleh varian omicron BA.2 itu. Varian itu jauh lebih menular tetapi tidak lebih berbahaya daripada jenis delta sebelumnya. [ab/uh]