Wakil Presiden Amerika, Mike Pence, Jumat (19/1) bertolak ke Timur Tengah.
Ia adalah pejabat pemerintah senior pertama yang akan mengunjungi kawasan tersebut sejak Presiden Donald Trump mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, langkah yang dikecam luas oleh para pemimpin dunia.
Trump juga mengumumkan bahwa Amerika akan memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem dari Tel Aviv.
Pernyataan Trump itu disusul oleh apa yang disebut sebagai Hari Kemarahan, di mana demonstrasi menentang keputusan Trump meluas di berbagai penjuru dunia.
Lawatan empat hari Pence dimulai dengan persinggahan di Mesir dan Yordania, sebelum dilanjutkan ke Israel.
Pence adalah seorang penganut Kristen Injili. Lawatan wakil presiden ke kawasan ini diperkirakan akan diterima baik oleh kalangan Injili yang sangat mengasihi Israel.
Pence diperkirakan tidak akan bertemu dengan para pemimpin Palestina.
Ia semula dijadwalkan mengunjungi kawasan itu pada bulan Desember, tetapi memutuskan untuk membatalkannya setelah keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem itu. [uh]