Walikota Solo: 'Golput' Akan Dipersulit Urus Administrasi Kependudukan

  • Yudha Satriawan

TPS dengan hiasan yang berhubungan dengan Piala Dunia di Solo. (VOA/Yudha Satriawan)

Beragam cara dilakukan pemerintah kota Solo untuk menekan angka ‘golput’, mulai dari menghias TPS sampai ultimatum akan mempersulit administrasi kependudukan.
Walikota Solo Hadi Rudyatmo mengultimatum warga di wilayahnya yang tidak memilih atau 'golput' dalam pemilihan legislatif dan presiden akan kesulitan mengurus administrasi kependudukan.

Hadi mengatakan akan meminta data ke tiap tempat pemilihan suara untuk melacak warga yang golput atau tidak hadir menggunakan hak pilih. Ia mengatakan langkah ini dilakukan untuk menekan tingginya angka golput dalam Pemilu mendatang.

“Nanti kalau saya menegaskan dilarang golput dikira melanggar hak asasi manusia. Golput boleh, tapi negara ini sedang kerja, sudah mengeluarkan duit banyak lho..berapa triliun tuh duit untuk pemilu ini," ujarnya, Selasa (8/4).

"Kalau nekad tidak hadir ya saya beri tanda khusus, saya stabilo, makanya saya punya program hasil dari TPS-TPS itu, akan kita jilid seperti buku dan kita berikan ke RT, RW, lurah, Camat, dan sebagainya, supaya menyadarkan warganya."

Sementara itu, Wakil Walikota Solo Achmad Purnomo menjanjikan akan menggelar kenduri massal jika angka golput di Solo sedikit dalam pemilu tahun ini. Dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah tahun lalu, Achmad mengadakan pesta kambing guling di sejumlah lokasi yang angka golputnya sedikit.

Untuk menarik warga ke TPS, pemerintah kota Solo juga menghias tempat-tempat pemungutan suara dengan meriah, salah satunya di TPS Kadipiro Solo.

Sebuah gawang terpasang di TPS tersebut, dan tampak pula kaos seragam tim nasional berbagai negara di dunia dan sepatu sepakbola.

Menurut Sumarno, juru bicara panitia pemilu untuk TPS tersebut, panitia juga menyediakan hadiah bagi warga setempat yang datang menggunakan hak pilihnya di TPS ini.

"Dalam dunia sepakbola kan selalu mengedepankan fair play, ya semoga pemilu ini juga begitu. TPS ini bersolek Piala Dunia juga untuk menarik minat warga untuk menggunakan hak pilihnya, datang ke TPS ini besok..jangan sampai golput lah," ujarnya.

"Kita sediakan doorprize kecil-kecilan. Warga yang sudah mencoblos atau menggunakan hak pilihnya di TPS ini, bisa menendang bola ke gawang kecil itu, kalau gol, nanti dapat hadiah misalnya sabun cuci, sabun mandi, dan sebagainya. Biar meriah."

Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo menunjukkan warga Solo yang tercatat dalam daftar pemilih tetap untuk pemilu 2014 ini adalah sekitar 417 ribu orang yang tersebar di 1300an TPS. Persentase golput dalam pemilu 2009 lalu di Solo mencapai 28 persen, sedangkan pada pemilihan gubernur Jawa Tengah tahun lalu tingkat golput mencapai 40 persen.