Wanita Hamil Ditembak Mati di Thailand Selatan

Seorang pemberontak Rohingya di Thailand menunjukkan foto Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi dengan mulut ditutupi sandal di ponselnya saat demo di depan Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok, Thailand, Jumat, 25 November 2016.

Seorang wanita yang hamil 9 bulan ditembak mati di Thailand selatan oleh seorang bersenjata yang dicurigai pemberontak Muslim, kata polisi hari Minggu (27/11).

Seorang bersenjata yang tiba dengan naik sepeda motor berjalan kaki menghampiri dua orang perempuan yang sedang makan di warung pinggir jalan Sabtu malam di daerah Panarae, provinsi Pattani, menembak keduanya lalu melarikan diri, kata kapten polisi Norawit Thongsod.

Wanita hamil tewas dalam serangan itu, sementara temannya yang luka selamat. Dokter melakukan operasi C-section pada wanita yang meninggal itu tetapi tidak berhasil menyelamatkan nyawa bayinya.

Lebih dari 6 ribu orang telah tewas sejak pemberontakan separatis pecah tahun 2004 di tiga provinsi yang paling selatan Thailand, daerah-daerah mayoritas Muslim di negara mayoritas Buddha itu. Kaum Muslim di wilayah itu sudah lama mengeluh diperlakukan sebagai warga kelas dua, dan selama puluhan tahun melakukan perlawanan menggunakan kekerasan.

Pemberontak tersebut adalah pengikut beberapa kelompok yang tujuan utamanya tampaknya mencapai satu bentuk otonomi politik. Mereka umumnya tidak dipandang sebagai penganut ekstrimisme yang ditemukan di antara kaum Islamis di beberapa daerah Indonesia, Malaysia dan Filipina, walaupun keprihatinan telah timbul mengenai apakah kelompok ISIS dapat menarik pengikut di antara Muslim Thailand. [gp]