Polisi Pakistan menghadapi tuduhan menahan, memukuli, memeras dan melakukan pelecehan seksual terhadap pengungsi Afghanistan, sebagai bagian dari kampanye pemaksaan yang bertujuan agar mereka kembali ke negara asal mereka.
“Polisi dan pejabat lainnya melakukan penahanan massal, menyita properti dan ternak, serta memusnahkan dokumen identitas untuk mengusir ribuan pengungsi dan pencari suaka Afghanistan,” kata Human Rights Watch, badan pemerhati hak-hak asasi manusia (HAM) yang berkantor di Amerika Serikat (AS) dalam sebuah pernyataan, pada Rabu (29/11).
BACA JUGA: PBB Desak Pakistan Stop Usir Warga Afghanistan Selama Musim Dingin“Perempuan Afghanistan mengatakan kepada Human Right Watch bahwa polisi Pakistan terkadang melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa perempuan dan anak perempuan Afghanistan dan mengancam mereka dengan kekerasan seksual.”
Sementara Amnesty International juga melaporkan trauma yang dialami oleh pengungsi perempuan, ketika penggerebekan malam oleh polisi.
“Banyak perempuan tidur dalam keadaan tertutup (cadar) karena mereka takut akan penggerebekan polisi pada malam hari yang dilakukan oleh petugas polisi laki-laki,” kata organisasi HAM yang berpusat di Inggris itu, mengutip seorang pengacara hak asasi manusia perempuan.
Dilaporkan, warga Afghanistan yang membutuhkan perpanjangan visa di Pakistan diharuskan membayar denda lebih dari $800, sementara yang lain melaporkan adanya pemerasan.
“Pedagang Afghanistan di Akbari Mandi di Lahore digeledah dokumentasinya oleh orang-orang berpakaian preman yang mengaku sebagai petugas polisi dan menyita $1.750 tunai,” kata Amnesty International.
Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Volker Türk menyatakan kecemasannya atas laporan ini dan mendesak Islamabad untuk menghentikan kampanye deportasi.
BACA JUGA: Presiden Pakistan: Beban Besar Menjadi Tuan Rumah Bagi Warga AfghanistanAlasan deportasi
Pada Oktober, pihak berwenang Pakistan mengumumkan bahwa semua warga negara asing di negara itu yang tanpa visa dan izin tinggal yang sah, akan diusir dalam waktu singkat.
Meskipun para pejabat Pakistan mengutip dugaan keterlibatan warga Afghanistan dalam kejahatan dan insiden keamanan, para ahli berpendapat, Islamabad memanfaatkan deportasi massal untuk menekan Taliban Afghanistan agar memenuhi tuntutan keamanannya.
Islamabad mengklaim pemberontak Taliban Pakistan mempunyai tempat berlindung di Afghanistan, tempat mereka mengatur serangan teroris di Pakistan. Taliban Afghanistan membantah tuduhan itu.[ps/lt]