Warga Afrika Selatan Antre Berobat Saat Kapal Rumah Sakit China Singgah

Seorang anggota tim medis militer China (kiri) dan seorang dokter medis (kanan) dari Dinas Kesehatan Militer Afrika Selatan (SAMHC) di atas kapal rumah sakit Chona Peace Ark yang berlabuh di Cape Town.

Kapal rumah sakit angkatan laut China, Peace Ark, sedang melakukan perjalanan ke 13 negara, sebagian besar negara Afrika, untuk menyediakan perawatan kesehatan gratis bagi penduduk setempat dan memperluas pengaruh Beijing. Selama seminggu terakhir, kapal itu berlabuh di lepas pantai Afrika Selatan, yang masuk dalam wilayah provinsi Western Cape di mana sebanyak 80.000 operasi mengalami penundaan.

Lebih dari 3.000 orang memanfaatkan perawatan medis gratis yang ditawarkan oleh kapal rumah sakit angkatan laut China, “Peace Ark,” saat berlabuh di Pelabuhan Table Bay, Cape Town selama seminggu.

Simphiwe Mayeki adalah salah seorang pasien di kapal itu. “Saya mengetahui tentang (kedatangan) kapal ini dari media sosial dan juga dari radio. Dan saya pikir itu hal yang baik bahwa mereka datang ke sini untuk membantu kami karena pemerintah kami, saya rasa mereka tidak berbuat cukup banyak untuk masalah kesehatan,” ungkapnya.

Hanya 16 persen warga Afrika Selatan yang mampu membayar perawatan kesehatan swasta. Sebagian besar warga Afrika Selatan berobat ke fasilitas yang didanai pemerintah yang sering kali kekurangan sumber daya dan melayani banyak pasien yang membutuhkan operasi.

Di atas kapal, lebih dari 100 anggota Dinas Kesehatan Militer Afrika Selatan ikut memberikan bantuan.

Para perawat dan dokter yang bekerja di kapal Afrika Selatan itu juga bekerja di beberapa rumah sakit pemerintah di Cape Town untuk menangani prosedur seperti operasi katarak, kata Kolonel Tshinondiwa Esther Mohale dari militer Afrika Selatan.

“Kami tahu bahwa semuanya sangat mahal. Untuk benar-benar mampu membayar asuransi kesehatan, bagi sebagian orang itu adalah mimpi yang tidak dapat mereka capai,” kata Mohale.

BACA JUGA: Cek Fakta: Wabah Mpox Bukan Hoaks, Tapi Tak Terkait COVID-19

Selama kunjungan kapal AL China tersebut sejumlah operasi dilakukan, tetapi hanya sedikit mengurangi ribuan kasus yang tertunda.

Seorang pasien bernama Nokwanda Mndaweni datang ke kapal itu untuk meminta bantuan mengatasi jerawatnya. “Pelayanan yang mereka berikan sangat baik, luar biasa. Kami hanya perlu menunggu sebentar. Antrean bergerak sangat cepat,” tuturnya.

Selain pengobatan medis, para dokter juga menawarkan pengobatan tradisional China.

Kapal tersebut telah menyediakan perawatan medis sejak 2010. Sebagian analis melihat kapal tersebut sebagai bagian dari persaingan China dengan AS untuk merebut pengaruh di Afrika dan cara untuk melawan tuduhan oleh Washington dan organisasi-organisasi HAM tentang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh China.

Tujuan yang lebih besar adalah untuk memenangkan simpati publik, kata analis untuk Institut Studi Keamanan, Peter Fabricius.

“Itu adalah bagian dari soft power. Dan soft power terkadang juga disebut hati dan pikiran. Anda tahu, ketika militer menggunakan cara-cara yang tidak mematikan untuk mencoba mendapatkan dukungan bagi tujuan mereka. Dan saya pikir itu mungkin cukup efektif,” kata Fabricius.

Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, mengatakan kehadiran kapal itu untuk membantu orang lain.

“Kapal rumah sakit “Peace Ark” mengunjungi banyak negara Afrika untuk membawa layanan kesehatan bagi orang-orang yang membutuhkan bantuan. Tindakan yang relevan merupakan bagian penting dari kerja sama kesehatan China-Afrika dan juga mencerminkan pemenuhan aktif China terhadap kewajiban kemanusiaan internasional.”

Perhentian berikutnya kapal rumah sakit itu adalah Angola. [lt/ab]