Hari Rabu (8/5) merupakan hari bersejarah di Afrika Selatan yang melangsungkan pemilu parlemen keenam sejak berakhirnya sistem apartheid tahun 1994. Untuk keenam kalinya secara berturut-turut Kongres Nasional Afrika ANC yang berkuasa diperkirakan akan kembali menang dan mempertahankan kekuasaannya.
Meskipun banyak pemilih mengatakan mereka memiliki pilihan berbeda, tetapi menyambut baik kesempatan untuk ikut serta langsung dalam negara yang sudah lebih dulu menjalankan demokrasi di Afrika itu.
Namun, skandal korupsi dan kondisi perekonomian yang lesu telah mencemari citra ANC dan membuat sejumlah pemilih membelot ke partai-partai oposisi seperti Aliansi Demokratik dan Pejuang Kebebasan Ekonomi.
Your browser doesn’t support HTML5
Di pusat ekonomi Afrika Selatan, sebagian pemilih mengatakan mereka masih belum menentukan pilihan.
Mahasiswa Londiwe Mngadi mengatakan, “Sangat menggembirakan dan menantang karena adanya partai-partai lain. Tetapi saya sangat gembira bisa menjalankan hak saya hari ini.’’
Pemilih lainnya, seperti pendukung ANC sejak lama, Bobby Madhav mengatakan, “Cukup mudah. Hanya ada satu partai yang sulit kami terima. Kami harap mereka kini melakukan hal yang benar.”
Wartawan Afrika Selatan Mmusi Mogotlane mengatakan pemerintah berikutnya memiliki pekerjaan besar.
“Masalah utama di Afrika Selatan adalah memerangi iblis, atau yang kita sebut sebagai korupsi di dalam pemerintahan kita. Jika kita dapat mengatasinya, kita akan dapat memastikan bahwa anggaran didistribusikan secara merata pada masyarakat untuk memulihkan kehidupan. Juga memastikan mereka yang melakukan korupsi untuk dihukum seberat-beratnya. Kini ada arah yang dapat dituju Afrika Selatan untuk memulihkan kehidupan semua orang,” ujarnya.
Hasil akhir penghitungan suara diperkirakan akan diumumkan 11 Mei mendatang. Partai yang menang akan memilih presiden berikutnya, untuk dilantik pada akhir bulan ini. (em)