Warga AS Mengaku Anaknya Gabung dengan Militan di Suriah

Salah satu kelompok militan di Suriah, Jabhat al-Nusra (foto: ilustrasi).

Seorang laki-laki Amerika-Somalia mengatakan anaknya telah menyelinap keluar dari Amerika untuk bergabung dengan kelompok ekstremis Muslim di Suriah.

Dalam wawancara eksklusif dengan VOA, ayah Mohamud Mohamed, usia 19, mengatakan anaknya menghilang dari kota Minneapolis tanggal 18 Juli, menelepon ibunya dari Suriah empat hari kemudian dan memberitahu bahwa ia bersama "saudara-saudaranya."

Sang ayah mengatakan, Mohamed, yang biasanya tinggal bersama ibunya di Kanada, datang ke Minneapolis untuk menjalani bulan suci Ramadhan bersamanya. Mohamed menghilang tanpa pesan setelah mengatakan ia pergi ke masjid untuk shalat Jumat.

Remaja 19 tahun itu pergi ke Turki, rute yang sering digunakan orang Barat yang hendak bergabung dengan Negara Islam atau ISIS dan kelompok militan lain yang beroperasi di Suriah.

Kisahnya mirip etnis Somalia lain yang meninggalkan Amerika untuk berjuang bersama kelompok-kelompok tersebut. Seorang etnis Somalia dari Minneapolis, Abdiraham Muhumed, tewas dalam pertempuran di Suriah awal tahun ini, demikian pula warga kulit hitam Amerika dari kota yang sama, Douglas MacArthur McCain.

Ayah Mohamed mengatakan ia tidak tahu anaknya bergabung dengan kelompok apa. Anaknya terakhir melakukan kontak sekitar sebulan lalu, dan ia tidak tahu apakah ia hidup atau mati. Ia mengimbau anaknya agar melakukan apa saja yang ia bisa untuk keluar dari Suriah, dan mengatakan, "Kamu akan membunuh seseorang atau akan mati terbunuh."