Warga di sebuah daerah di pinggiran Myanmar mengatakan tidak puas dengan hukuman yang dijatuhkan terhadap tentara yang menewaskan sedikitnya lima warga tidak bersenjata, meskipun tuntutan terhadap personil militer atas pelanggaran HAM belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebuah pengadilan militer di daerah itu Kamis lalu (15/9) memvonis tujuh tentara dengan hukuman hingga lima tahun penjara karena membunuh beberapa warga desa di distrik Lashio, negara bagian Shan.
Aktivis HAM Shan – Nan Kham Yone – hari Selasa (20/9) mengatakan hukuman itu terlalu ringan dan keluarga para korban seharusnya juga menerima kompensasi.
Para korban ditangkap oleh tentara Juni lalu ketika bertempur melawan gerilyawan etnis bersenjata di timur laut daerah itu. Kelima mayat warga desa ditemukan dalam kondisi terkubur. [em/jm]