Sekitar 150.000 warga di Pakistan terpaksa pindah ke dataran lebih tinggi sementara Sungai Indus merendam lebih banyak kota dan desa di bagian selatan negara ini.
Pihak berwenang bergulat untuk memperkuat tanggul dan titik-titik yang kemungkinan bermasalah dalam menghadapi naiknya air di provinsi Sindh.
Sementara itu, pemerintah Pakistan menghadapi kemarahan yang memuncak dari warganya karena lamban melakukan tindakan bantuan. Pakistan pekan ini siap meminta Dana Moneter Internasional (IMF) dalam pertemuan di Washington untuk melonggarkan berbagai ketentuan dari pinjaman senilai 10 miliar dolar, karena meningkatnya beban ekonomi akibat banjir. IMF mulai mengucurkan pinjaman ini sejak 2008.
Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan Pakistan menghadapi resiko penyakit menular dan penyakit akibat air di daerah yang banjir. WHO mendesak negara-negara anggota PBB untuk menepati janji bantuan senilai 200 juta dolar, dan mengatakan mereka tak akn dapat membeli obat-obatan tersebut hanya dengan janji.