Warga Etnis Azerbaijan-Turki di Iran Tuntut Kebebasan, Keadilan, dan Pemerintahan Nasional

Warga etnis Azerbaijan-Turki semakin sering melakukan protes di jalan-jalan wilayah Iran barat laut (foto: dok).

Sementara protes anti-pemerintah berlanjut di seluruh Iran, “kebebasan, keadilan, dan pemerintahan nasional” telah menjadi slogan umum di jalan-jalan Tabriz, Urmia, dan Ardabil, tiga pusat populasi Azerbaijan-Turki terbesar di Iran barat laut.

Tuntutan itu dengan cepat menarik perhatian komunitas non-Persia lainnya di negara itu.

Para pengunjuk rasa awal bulan ini meneriakkan slogan populer itu serta “kedaulatan untuk bangsa,” “kebebasan bagi perempuan” dan “urusan para mullah: pencurian, pembunuhan dan pengkhianatan” dalam video yang diunggah di media sosial yang menunjukkan protes di Girkh-Metr (empat puluh meter) dan lingkungan Shahnaz di Tabriz. Demonstrasi itu menandai 40 hari sejak kematian seorang pengunjuk rasa perempuan dalam tahanan pasukan keamanan Iran.

BACA JUGA: Iran Beri Ultimatum kepada 'Perusuh' di saat Pasukan Kemanan Kesulitan untuk Menekan Aksi Protes

Hadis Najafi, seorang etnis Azerbaijan Turki, menjadi simbol protes anti-pemerintah setelah ia ditembak mati pada 21 September di pusat kota Karaj saat mengambil bagian dalam demonstrasi atas kematian Mahsa Amini dalam tahanan setelah ditangkap oleh polisi moralitas Iran.

Slogan-slogan yang terdengar dan terkadang muncul di spanduk-spanduk di Iran barat laut itu kebanyakan berdialek Azerbaijan-Turki yang umum di wilayah itu, yang seperti negara tetangganya disebut Azerbaijan. [lt/pp]