Warga Gaza Putus Asa, World Central Kitchen Tangguhkan Operasi pascaserangan Israel

Seorang pria Palestina memeriksa di dekat kendaraan di mana 7 staf World Central Kitchen (WCK), termasuk orang asing, tewas dalam serangan udara Israel di Deir Al-Balah, Jalur Gaza (2/4).

Orang-orang di Gaza mengungkapkan keputusasaan mereka setelah serangan udara Israel terhadap konvoi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza menewaskan tujuh pekerja badan amal World Central Kitchen. Pengiriman bantuan ke Gaza melalui laut kini ditangguhkan.

Israel mengatakan bahwa mereka tanpa sengaja membunuh staf badan amal World Central Kitchen (WCK). Korban tewas adalah warga negara Australia, Inggris, Polandia, Palestina dan satu orang berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat dan Kanada.

Israel berjanji akan melakukan investigasi menyeluruh.

Kepala angkatan bersenjata Israel Herzi Halevi menyebut serangan itu sebagai “kesalahan fatal”, akibat adanya “kesalahan identifikasi” pada malam hari. Dalam sebuah pesan video, ia menyampaikan permintaan maaf dari pihaknya atas kerugian yang tidak disengaja terhadap anggota WCK, setelah tewasnya ketujuh staf itu memicu kemarahan internasional.

Alaa Kassab, seorang warga Palestina di Rafah, Gaza selatan, mengungkapkan bahwa ia sedang menunggu kiriman bantuan dari WCK, namun ia diberitahu bahwa operasi badan amal itu dan bantuan yang mereka distribusikan dihentikan pascaserangan hari Senin (1/4).

BACA JUGA: AS Desak Penyelidikan Independen atas Serangan Israel terhadap Pekerja Bantuan

“Rakyat Palestina sedang dalam kesulitan, dan mereka datang untuk membantu kami, baik orang asing maupun Arab, diserang. Mereka (Israel) tidak ingin bantuan sampai ke rakyat Palestina, mereka ingin membunuh orang-orang, anak-anak, dan bahkan orang asing—yang penting tidak ada bantuan yang sampai ke warga Palestina, inilah yang diinginkan oleh Israel,” ujarnya.

“Dari mana kami mendapatkan bantuan sekarang? World Central Kitchen-lah yang paling banyak memberikan bantuan.”

Your browser doesn’t support HTML5

Warga Gaza Putus Asa World Central Kitchen Tangguhkan Operasi Pascaserangan Israel

Sementara itu, Hiyam Mouamer, perempuan asal Palestina mengatakan, “Kami mengimbau kepada seluruh bangsa Arab untuk membela kami dan menyaksikan apa yang telah menimpa rakyat Palestina. Rakyat Palestina dihina, martabat mereka diinjak-injak. Kami tidak lagi memiliki rumah atau apapun... Rakyat Palestina hidup sengsara sejak perang 1948 hingga sekarang.”

Menurut PBB, sedikitnya 196 staf kemanusiaan tewas di Gaza sejak Oktober tahun lalu. Hamas sebelumnya menuding Israel menarget lokasi-lokasi distribusi bantuan kemanusiaan.

BACA JUGA: Militer Israel Sebut Serangan Udara yang Tewaskan 7 Pekerja Bantuan di Gaza ‘Kesalahan Besar’

WCK Hentikan Operasi, Kapal Bantuan Kembali ke Siprus

WCK aktif beroperasi di Gaza sejak Oktober tahun lalu. Mereka mengirimkan bantuan makanan melalui jalur darat dan juga berpartisipasi dalam pengiriman lewat udara. Pada Maret lalu, mereka membuka koridor bantuan laut pertama untuk mengangkut bantuan kemanusiaan dari Siprus ke Gaza.

Israel menyerang konvoi kendaraan staf WCK ketika mereka baru saja menurunkan 100 ton bantuan makanan dari kapal tongkang yang berlayar dari Siprus.

Para pejabat Siprus menyampaikan bahwa bantuan yang belum sempat terkirim, yang dikelola oleh WCK dan badan amal Open Arms dari Spanyol, kembali ke Siprus setelah WCK menyatakan menghentikan sementara operasinya di Gaza. Hanya satu tongkang yang isinya sempat diturunkan, sedangkan dua pertiga sisanya kembali ke Siprus. [br]