Lawan Islamofobia, Warga Muslim New York Buka Bersama di Depan 'Trump Tower'

Warga Muslim berbuka puasa bersama di depan Trump Tower di kota New York (1/6).

Warga Amerika untuk pertama kalinya menjalankan ibadah puasa Ramadan di bawah presiden baru yang untuk sementara melarang warga Muslim dari 6 negara masuk ke Amerika.

Menurut umat Muslim, tindakan itu menciptakan iklim Islamophobia di kalangan warga Amerika. Bagaimana tanggapan warga Muslim Amerika dalam masa Ramadan ini?

Menurut Pusat Penelitian Pew, jumlah warga Muslim di Amerika 3,3 juta pada tahun 2015. Itu berarti satu persen dari penduduk Amerika yang jumlahnya 322 juta jiwa.

Sebagaimana tradisi yang dijalankan pendahulunya, Presiden Donald Trump mengeluarkan pernyataan tentang bulan suci Ramadhan sehari sebelum jutaan umat Muslim di dunia menjalankan ibadah puasa tanggal 27 Mei lalu. Namun Trump tetap memfokuskan pesan yang disampaikannya pada aksi kekerasan dan terorisme.

Pesan Trump itu dianggap menimbulkan Islamophobia di kalangan warga Amerika umumnya. Berkaitan dengan itu, maka warga Muslim yang tinggal di kota New York mengadakan buka puasa bersama di depan gedung Trump Tower.

Seorang perempuan Muslim, Linda Sarsour mengatakan, “Gedung Trump Tower ini melambangkan suatu pemerintahan yang khawatir akan Islam atau Islamophobia dan anti-semitisme atau anti Yahudi, dan orang yang mencoba memecah-belah masyarakat kita. Untuk itulah kami datang ke sini hari ini untuk solidaritas dan kesatuan, guna menunjukkan kepada kota New York seperti apa solidaritas itu, sehingga menjadi lambang bagi kami, warga New York”.

Warga Muslim melakukan shalat Maghrib berjamaah di depan Trump Tower di Manhattan, New York (1/6).

Aksi solidaritas yang diikuti sekitar seratus warga Muslim itu berbuka puasa dengan makanan dari Halal Guys, pizza dan kurma. Mereka juga sholat bersama di trotoar di depan gedung Trump Tower.

Seorang peserta aksi, Bachir mengatakan, “Kami datang ke sini untuk satu alasan sederhana, untuk menolak kebencian dan Islamophobia, juga mengabarkan kedamaian”.

Seorang Wakil Direktur New York State Immigrant Action Fund, Anu Joshi yang juga hadir dalam aksi itu mengatakan, “Apa yang ingin kami lakukan adalah keluar ke publik, ke masyarakat. Warga New York dari semua keyakinan agama berkumpul bersama untuk mendukung saudara kami Muslimin dan Muslimah, dan mengatakan inilah wajah serta nilai-nilai yang sesungguhnya, nilai-nilai warga New York, dan kami akan berdiri teguh mendukung nilai-nilai itu”. [ps/al]