Seorang remaja Palestinia tewas akibat luka-luka yang dideritanya dalam unjuk rasa di perbatasan di Gaza, menurut para pejabat medis Gaza.
Muamen Fathi al-Hams, dilaporkan meninggal pada Sabtu (28/7). Muamen adalah korban tewas ketiga dalam protes-protes di perbatasan Jumat (27/7). Kedua warga Palestina lain yang tewas diidentifikasi sebagai Razi Abu Mustafa, usia 43 tahun, dan Majdi al-Satri, usia 12 tahun.
Sebelumnya Sabtu, utusan khusus Timur Tengah PBB, Nickolay Mladenov, menulis di twitter mengenai kematian remaja 12 tahun itu, menyebutnya "mengagetkan dan tragis."
Yesterday’s killing of a 12 year old #Palestinian boy by #Israeli fire in #Gaza is shocking and tragic. Children are #NotATarget! Too many lives have been lost. Its time for this to stop. My hearfelt thought and prayers go out to the bereaved family.
— Nickolay E. MLADENOV (@nmladenov) July 28, 2018
"Sudah waktunya ini semua dihentikan," kata Mladenov lewat Twitter, Sabtu.
Shocked by the murder of an #Israeli man yesterday by a #Palestinian teen in the #WestBank. My thoughts and prayers go out to the bereved family. Such horrible acts serve only those who stand in the way of #peace. Terror must be condemned by all.
— Nickolay E. MLADENOV (@nmladenov) July 27, 2018
Jumat, polisi Israel menutup Masjid al-Aqsa beberapa jam setelah sejumlah orang membarikade diri di dalam.
Polisi mengatakan penutupan itu dilakukan sehari setelah mereka diserang dengan kembang api dan batu-batu setelah salat Jumat. Para saksi mata mengatakan polisi menyerbu masjid itu dengan gas air mata dan granat kejut.
Pihak berwenang melaporkan telah menangkap lebih dari 20 orang yang terlibat dalam konfrontasi itu. [vm/al]