Bentrokan antara para pemberontak Houthi dan pasukan pro-pemerintah menewaskan atau mencederai puluhan orang di seluruh Yaman selatan hari Sabtu (16/5), termasuk warga sipil, sementara gencatan senjata akan habis masa berlakunya Minggu.
Kekerasan di kota Taiz menewaskan sedikitnya 12 orang dan mencederai puluhan lainnya dalam apa yang menurut para pejabat pemerintah Yaman sebagai gempuran pemberontak terhadap beberapa permukiman.
Houthi menandatangani gencatan senjata lima hari yang diprakarsai Arab Saudi, yang telah memimpin serangan udara melawan kelompok militan itu sejak akhir Maret untuk mendukung presiden yang mengasingkan diri ke luar negeri Abd Rabbu Mansour Hadi.
Riyadh telah berulangkali menuduh Houthi melanggar gencatan senjata dalam sepekan terakhir.
Apa yang dimulai sebagai konflik internal di Yaman telah bergulir menjadi konflik regional, dengan berbagai tuduhan bahwa Iran mendukung para pemberontak yang merebut beberapa bagian negara itu dan menggulingkan presiden tersebut awal tahun ini, sementara Arab Saudi memimpin intervensi militer lintas batas.
Pemimpin Spriritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, hari Sabtu mengatakan akan terus membantu warga yang “tertindas” di kawasan itu, termasuk Yaman.
Masih belum jelas seberapa jauh keterlibatan Teheran dengan Houthi.
Kekerasan terus menerus dan pemblokiran yang dipimpin Saudi telah menghambat akses ke pelabuhan-pelabuhan, bandara-bandara dan jalan-jalan, sehingga membatasi operasi bantuan kemanusiaan kepada jutaan warga Yaman.
Lebih dari 1,500 orang tewas sejak Arab Saudi memulai serangan udara pada bulan Maret.
Kekerasan di kota Taiz menewaskan sedikitnya 12 orang dan mencederai puluhan lainnya dalam gempuran pemberontak terhadap beberapa permukiman.