Aksi tersebut langsung mendapat dukungan walikota Solo, Joko Widodo, dan mendeklarasikan Solo peduli bahaya kantong plastik.
Ratusan warga Solo menggelar aksi kampanye mengurangi penggunaan kantong plastik.
“Ayo..ayooo…tukarkan 2 kantong plastik yang anda miliki dengan 1 kantong kain dari kami..gratissss…silakan…,” demikian kampanye peduli lingkungan warga Solo yang menyerukan pengurangan penggunaan kantong plastik.
Lima orang dengan kondisi seluruh tubuhnya dibalut ratusan kantong plastik tampak mengundang perhatian ribuan warga di ajang Car free day atau Hari Bebas Kendaraan di sepanjang jalan Slamet Riyadi Solo, Minggu pagi (15/7).
Mereka berjalan bersama sekitar 100-an warga Solo sambil membentangkan poster berisi gambar dan pesan tentang bahaya kantong plastik bagi lingkungan hidup.
Juru bicara aksi kampanye warga Solo tersebut, Sadrah Dib, mengatakan aksi ini sebagai bentuk kepedulian warga pada kerusakan dan pencemaran lingkungan akibat sampah kantong plastik.
“Hari ini kita menyediakan 600 kantong yang terbuat dari kain secara gratis kepada masyarakat. Syaratnya warga menukarkan 2 kantong kersek atau kantong plastik.itu salah satu simbol ketika warga datang dan menukarkan itu, sebuah simbol bahwa warga mulai sekarang berkomitmen untuk mengubah gaya hidupnya menjadi ramah lingkungan dengan meninggalkan pemakaian kantong plastik dan beralih ke kantong kain yang notabene kantong kain bisa digunakan berulang kali. Kantong plastik yang terkumpul kita rangkai menjadi baju seperti monster plastik. Kita berharap warga menyadari kalau plastik yang ditimbun atau dikumpulkan akan menjadi sebuah mosnter yang mengerikan. Kita tahu plastik tidak ramah pada lingkungan,“ ujar Sadrah.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Solo, Joko Widodo, didampingi puluhan pegawai pemerintah kota Solo ikut mendeklarasikan Solo sebagai kota yang peduli bahaya kantong plastik. Bahkan Joko Widodo ikut mengajak para warganya di Solo untuk mengurangi pemakaian kantong plastik demi pelestarian lingkungan.
Joko Widodo mengatakan, “Saya mengajak kepada seluruh warga Solo baik dimulai dari rumah tangga, supermarket, mal atau pusat perbelanjaan, pasar tradisional, rumah makan atau restoran, semuanya, segera saja meninggalkan pemakaian kantong plastik dan mengganti dengan bahan-bahan atau kantong yang lebih ramah lingkungan. Selamat tinggal kantong plastik, selamat datang bumi yang cantik.”
Antusiasme warga Solo pada kampanye tersebut sangat tinggi. Terbukti, sekitar 600 kantong kain yang berada dalam puluhan kardus yang disediakan penyelenggara aksi tersebut langsung habis dan ditukar dengan ribuan kantong plastik pemberian warga Solo.
“Ayo..ayooo…tukarkan 2 kantong plastik yang anda miliki dengan 1 kantong kain dari kami..gratissss…silakan…,” demikian kampanye peduli lingkungan warga Solo yang menyerukan pengurangan penggunaan kantong plastik.
Lima orang dengan kondisi seluruh tubuhnya dibalut ratusan kantong plastik tampak mengundang perhatian ribuan warga di ajang Car free day atau Hari Bebas Kendaraan di sepanjang jalan Slamet Riyadi Solo, Minggu pagi (15/7).
Mereka berjalan bersama sekitar 100-an warga Solo sambil membentangkan poster berisi gambar dan pesan tentang bahaya kantong plastik bagi lingkungan hidup.
Juru bicara aksi kampanye warga Solo tersebut, Sadrah Dib, mengatakan aksi ini sebagai bentuk kepedulian warga pada kerusakan dan pencemaran lingkungan akibat sampah kantong plastik.
“Hari ini kita menyediakan 600 kantong yang terbuat dari kain secara gratis kepada masyarakat. Syaratnya warga menukarkan 2 kantong kersek atau kantong plastik.itu salah satu simbol ketika warga datang dan menukarkan itu, sebuah simbol bahwa warga mulai sekarang berkomitmen untuk mengubah gaya hidupnya menjadi ramah lingkungan dengan meninggalkan pemakaian kantong plastik dan beralih ke kantong kain yang notabene kantong kain bisa digunakan berulang kali. Kantong plastik yang terkumpul kita rangkai menjadi baju seperti monster plastik. Kita berharap warga menyadari kalau plastik yang ditimbun atau dikumpulkan akan menjadi sebuah mosnter yang mengerikan. Kita tahu plastik tidak ramah pada lingkungan,“ ujar Sadrah.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Solo, Joko Widodo, didampingi puluhan pegawai pemerintah kota Solo ikut mendeklarasikan Solo sebagai kota yang peduli bahaya kantong plastik. Bahkan Joko Widodo ikut mengajak para warganya di Solo untuk mengurangi pemakaian kantong plastik demi pelestarian lingkungan.
Joko Widodo mengatakan, “Saya mengajak kepada seluruh warga Solo baik dimulai dari rumah tangga, supermarket, mal atau pusat perbelanjaan, pasar tradisional, rumah makan atau restoran, semuanya, segera saja meninggalkan pemakaian kantong plastik dan mengganti dengan bahan-bahan atau kantong yang lebih ramah lingkungan. Selamat tinggal kantong plastik, selamat datang bumi yang cantik.”
Antusiasme warga Solo pada kampanye tersebut sangat tinggi. Terbukti, sekitar 600 kantong kain yang berada dalam puluhan kardus yang disediakan penyelenggara aksi tersebut langsung habis dan ditukar dengan ribuan kantong plastik pemberian warga Solo.