Warga Somalia-Amerika Dinobatkan Sebagai Guru Terbaik Minnesota 2020 

Jill Biden, istri calon presiden dari Partai Demokrat AS Joe Biden, mendengarkan sementara Qorsho Hassan, guru terbaik Minnesota, berbicara dalam percakapan tentang pembukaan kembali sekolah di tengah Covid-19 di Prior Lake, Minnesota, AS, 9 September 202

Seorang warga Amerika keturunan Somalia dinobatkan sebagai Guru Terbaik Minnesota untuk tahun 2020. Qorsho Hassan adalah orang Somalia pertama yang mendapat penghargaan itu, yang diumumkan Agustus lalu oleh organisasi Education Minnesota. 

Qorsho Hassan, usia 30 tahun, terkejut dan bahagia ketika dinobatkan sebagai Guru Terbaik Tahun 2020 pada awal Agustus lalu. Ini merupakan penghargaan pertama bagi warga Amerika keturunan Somalia di negara bagian Minnesota.

"Perasaan saya campur aduk: bahagia. Saya merasa lega. Saya juga sangat gembira, bukan hanya bagi saya sendiri, tetapi juga bagi keluarga, siswa saya, komunitas sekolah saya dan komunitas orang Somalia," kata Qorsho Hasan.

Hassan dipilih dari lebih 130 nominasi. Ia dipuji karena kedekatannya dengan siswa kelas lima di sekolah dasar Gideon Pond di Burnsville, pinggiran kota Minneapolis.

"Sebagai guru, kita harus memastikan bahwa anak siap secara sosial dan kejiwaan untuk belajar. Kalau tidak siap, mereka akan kesulitan memahami mata pelajaran dan tidak bisa mengerti apa yang disampaikan guru-guru mereka," katanya.

Ilustrasi. Siswa disambut oleh Pengawas Distrik Sekolah Mahnomen Jeff Bisek di Sekolah Dasar Mahnomen di Mahnomen, Minnesota. (Foto: REUTERS/Dan Koeck)

Di sekolah Gideon Pond terdapat sektiar 500 siswa. Lebih dari separuh siswa-siswa tersebut berasal dari keluarga berpenghasilan rendah. Dua pertiga dari mereka adalah pelajar minoritas, non kulit putih. Hassan bertekad semua pelajar mendapat pendidikan berkualitas.

“Siswa minoritas atau kulit berwarna, khususnya siswa kulit hitam, menghadapi masalah dalam hal sumber daya dan dalam mendapatkan pendidikan berkualitas," kata Hassan.

"Jadi, saya menuntut, apakah saya mengajar di sekolah khusus atau charter ataupun di sekolah negeri, semua siswa menerima pendidikan berkualitas. Kemudian, saya memberi mereka sumber daya yang mereka butuhkan supaya mereka bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan baik di dalam maupun di luar kelas," lanjutnya.

Qorsho Hassan dibesarkan di negara bagian Ohio. Di sana ia mengajar di sekolah selama tiga tahun. Dia sempat mengajar satu tahun di Kuala Lumpur, Malaysia, melalui program Fulbright dari Departemen Luar negeri Amerika.

BACA JUGA: Diaspora Afrika Unjuk Gigi dalam Pemilu AS

Sayangnya, karena pemotongan anggaran, Hassan kehilangan pekerjaannya sebagai guru di Gideon Park. Pada musim gugur ini, dia akan kembali mengajar, tetapi di sekolah berbeda. Ia mengajar kelas empat di sekolah dasar Echo Park, juga di Brunsville.

"Saya senang menciptakan suasana kelas di mana siswa saya merasa nyaman, di mana mereka merasa aman, di mana mereka merasa bisa dengan leluasa datang ke saya untuk menyampaikan masalah mereka dan mereka merasa mendapat dukungan dalam segala hal," kata Hassan.

Hassan akan mewakili Minnesota dalam pemilihan guru terbaik untuk tingkat nasional tahun 2020. Pemenang akan diumumkan tahun depan.

Sementara itu, Hassan berencana menggunakan gelar barunya untuk mendorong perekrutan lebih banyak guru kulit hitam. [ew/ka]