Pejabat-pejabat kepolisian Mesir hari Sabtu (24/12) mengatakan seorang produser media al-Jazeera ditangkap ketika sedang berlibur di Mesir.
Mahmoud Hussein, yang merupakan warga Mesir, ditangkap di rumahnya hari Jumat karena dituduh sebagai bagian dari kelompok Ikhwanul Muslimin yang terlarang dan juga memproduksi berita-berita palsu.
Hussein dicegat di bandar udara Kairo ketika ia tiba beberapa hari lebih awal untuk berlibur, namun pihak berwenang membebaskannya sebelum polisi menggeledah rumahnya.
“Al-Jazeera menuntut pihak berwenang Mesir bertanggung jawab atas keselamatan Hussein dan menyerukan pembebasannya segera," menurut tuntutan jaringan televisi yang berkantor di Qatar itu dalam pernyataan tertulisnya.
Jaringan berita al-Jazeera melaporkan bahwa abang Hussein juga telah ditangkap. Namun belum diketahui di mana mereka ditahan.
Hussein telah bekerja di Doha sejak tahun 2013 ketika al-Jazeera menutup kantor perwakilannya di Kairo.
Media Mesir mengalami tekanan kebebasan di bawah pemerintahan Presiden Abdel Fattah el Sissi, yang sejak berkuasa 2015 lalu telah tiga kali bertemu dengan wartawan dan penulis, yang jelas merupakan upaya untuk menunjukkan aturan main pemerintah.
Menurut Komite Perlindungan Wartawan (CPJ), tahun lalu Mesir memenjarakan 23 wartawan. Mesir adalah negara kedua terburuk di dunia setelah China yang kerap memenjarakan wartawan. [em]