Washington telah mengirim seorang diplomat teras ke Beijing untuk membendung krisis diplomatik terkait kaburnya Chen Guangchen.
Kurt Campbell, asisten menteri luar negeri Amerika, tiba Minggu pagi di Beijing, dan diperkirakan akan berbicara dengan para pejabat Tiongkok mengenai kasus Chen. Amerika Serikat telah mengutarakan keprihatinan mengenai nasib Chen, tetapi ia tidak mau nenanggapi tentang keberadaan Chen saat ini, ditengah tersiarnya kabar bahwa yang bersangkutan dilindungi di kedutaan Amerika, Beijing.
Organisasi HAM Tiongkok yang berbasis di Amerika mengatakan Chen dibawah perlindungan Amerika, dan pembicaraan sedang berjalan antara pejabat Amerika dan Tiongkok.
Berbicara kepada VOA Minggu malam, Presiden ChinaAid, Bob Fu, mengatakan bahwa sekalipun Chen selamat dan di lokasi yang jauh dari rumahnya, satu-satunya pilihan yang tinggal baginya adalah melarikan diri ke Amerika Serikat.
Dengan mengutip sumber yang dekat dengan Chen, Fu mengatakan lebih dari 24 polisi militer menangkap abang Chen dan keponakannya Jumat pagi, pada hari yang sama Chen disebut pergi ke perlindungan Amerika. Sumber-sumber tersebut juga mengatakan isteri Chen, putri dan ibunya masih berada dalam tahanan rumah yang ketat.
Penasehat kontra-terorisme Presiden Amerika Barack Obama, John Brennan, mengatakan hari Minggu Obama akan melakukan apa saja yang menurutnya demi kepentingan terbaik Amerika Serikat, serta perorangan yang terlibat. Brennan tidak mau mengukuhkan apakah Chen berada dalam sarana Amerika, tetapi menyatakan lagi pentingnya hubungan Amerika-Tiongkok.
Chen, seorang pengacara dan aktivis, ditangkap setelah mendokumentasikan pelanggaran dalam kebijakan Tiongkok yang membatasi besarnya sebagian besar keluarga. Ia menghilang tanggal 22 April dari sebuah desa di provinsi Shandong, Tiongkok timur, walaupun pihak berwenang ia hilang sampai hari Kamis lalu. Tidak dijelaskan kemana ia pergi, tetapi temannya dan rekan aktivisnya Hu Jia mengatakan ia yakin Chen telah dimasukkan ke dalam kedutaan Amerika hari Jumat.
Para diplomat Amerika disana tidak bersedia memberi komentar, dan seorang jurubicara pemerintah Tiongkok mengatakan ia tidak mengetahui tentang laporan itu.
Perkembangan tersebut terjadi beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan Menteri Keuangan Timothy Geithner akan berkunjung ke Beijing untuk melakukan pembicaraan tahunan.
Dalam video yang dimuat online hari Jumat, Chen memberi keterangan terinci mengenai penderitaan yang dialaminya bersama keluarganya di dalam tahanan rumah selama satu tengah tahun ini. Ia juga meminta kepada Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao agar menyelidiki pelanggaran hak azasi manusia di Tiongkok.
Chen, berkampanye menetang aborsi paksa berdasarkan kebijakan 'satu anak' Tiongkok, telah dikenakan tahanan rumah sejak ia dibebaskan dari hukuman penjara empat tahun bulan September.
Organisasi HAM Tiongkok yang berbasis di Amerika mengatakan Chen dibawah perlindungan Amerika, dan pembicaraan sedang berjalan antara pejabat Amerika dan Tiongkok.
Berbicara kepada VOA Minggu malam, Presiden ChinaAid, Bob Fu, mengatakan bahwa sekalipun Chen selamat dan di lokasi yang jauh dari rumahnya, satu-satunya pilihan yang tinggal baginya adalah melarikan diri ke Amerika Serikat.
Dengan mengutip sumber yang dekat dengan Chen, Fu mengatakan lebih dari 24 polisi militer menangkap abang Chen dan keponakannya Jumat pagi, pada hari yang sama Chen disebut pergi ke perlindungan Amerika. Sumber-sumber tersebut juga mengatakan isteri Chen, putri dan ibunya masih berada dalam tahanan rumah yang ketat.
Penasehat kontra-terorisme Presiden Amerika Barack Obama, John Brennan, mengatakan hari Minggu Obama akan melakukan apa saja yang menurutnya demi kepentingan terbaik Amerika Serikat, serta perorangan yang terlibat. Brennan tidak mau mengukuhkan apakah Chen berada dalam sarana Amerika, tetapi menyatakan lagi pentingnya hubungan Amerika-Tiongkok.
Chen, seorang pengacara dan aktivis, ditangkap setelah mendokumentasikan pelanggaran dalam kebijakan Tiongkok yang membatasi besarnya sebagian besar keluarga. Ia menghilang tanggal 22 April dari sebuah desa di provinsi Shandong, Tiongkok timur, walaupun pihak berwenang ia hilang sampai hari Kamis lalu. Tidak dijelaskan kemana ia pergi, tetapi temannya dan rekan aktivisnya Hu Jia mengatakan ia yakin Chen telah dimasukkan ke dalam kedutaan Amerika hari Jumat.
Para diplomat Amerika disana tidak bersedia memberi komentar, dan seorang jurubicara pemerintah Tiongkok mengatakan ia tidak mengetahui tentang laporan itu.
Perkembangan tersebut terjadi beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan Menteri Keuangan Timothy Geithner akan berkunjung ke Beijing untuk melakukan pembicaraan tahunan.
Dalam video yang dimuat online hari Jumat, Chen memberi keterangan terinci mengenai penderitaan yang dialaminya bersama keluarganya di dalam tahanan rumah selama satu tengah tahun ini. Ia juga meminta kepada Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao agar menyelidiki pelanggaran hak azasi manusia di Tiongkok.
Chen, berkampanye menetang aborsi paksa berdasarkan kebijakan 'satu anak' Tiongkok, telah dikenakan tahanan rumah sejak ia dibebaskan dari hukuman penjara empat tahun bulan September.