Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan seorang perempuan China tercatat menjadi orang pertama yang meninggal akibat virus sejenis flu burung yang jarang terjadi pada manusia. Namun varian virus itu diperkirakan tidak menyebar antarmanusia.
BACA JUGA: WOAH: Prancis Laporkan Infeksi Flu Burung pada Rubah di dekat ParisPasien memiliki beberapa kondisi yang menjadi basis terjangkitnya virus tersebut, kata WHO, dan riwayat paparan unggas hidup.
Infeksi sporadis pada penderita flu burung umum terjadi di China di mana virus flu burung terus-menerus beredar di populasi unggas dan burung liar yang besar.
WHO mengatakan sampel yang diambil dari pasar basah yang dikunjungi oleh perempuan tersebut sebelum jatuh sakit ternyata positif influenza A(H3). Dan WHO menengarai hal tersebut menjadi sumber infeksi.
BACA JUGA: Kasus Flu Burung di Kamboja 'Mengkhawatirkan', WHO Turun TanganMeskipun jarang pada manusia, H3N8 umum terjadi pada burung yang menyebabkan sedikit atau tidak ada tanda-tanda penyakit. Virus itu juga menginfeksi mamalia lain.
“Berdasarkan informasi yang ada, tampaknya virus ini tidak memiliki kemampuan untuk menyebar dengan mudah dari orang ke orang, sehingga risiko penyebarannya antar manusia di tingkat nasional, regional, dan internasional dinilai rendah,” ujar WHO.
Pemantauan semua virus flu burung dianggap penting mengingat kemampuan mereka berkembang dan menyebabkan pandemi. [ah/rs]