Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Minggu (13/10) malam, bahwa operasi WHO dan Bulan Sabit Merah Palestina, telah berhasil menyuplai kembali pasokan ke dua rumah sakit di Gaza utara.
“WHO dan mitranya, akhirnya berhasil mencapai rumah sakit Kamal Adwan dan Al-Sahaba kemarin, setelah menempuh upaya sebanyak sembilan kali dalam satu minggu terakhir,” tulisnya di platform media sosial X.
“Misi tersebut diselesaikan di tengah pertikaian yang sedang berlangsung,” tambahnya.
Dia mengatakan, para pengemudi telah menjadi sasaran “pemeriksaan keamanan yang memalukan” dan bahkan ditahan sementara di sebuah pos pemeriksaan, “yang mana tindakan tersebut tidak dapat diterima.”
BACA JUGA: Tim Penyelamat Gaza: 15 Tewas dalam Serangan Israel ke Sekolah yang Jadi PengungsianWHO secara teratur mengkritik hambatan yang dibuat oleh otoritas Israel dalam misi pasokan dan evakuasi pasien tersebut.
Mereka melakukannya lagi pada Jumat (11/10), dalam jumpa pers di Jenewa, khususnya tentang masalah misi bantuan ke wilayah utara Jalur Gaza.
“Misi satu kali saja tidak cukup. Ada kebutuhan berkelanjutan untuk memasok kembali rumah sakit agar tetap berfungsi,” kata Tedros.
Dia juga menegaskan kembali seruannya “untuk memfasilitasi misi kemanusiaan secara berkelanjutan dan memastikan keselamatan bagi staf kemanusiaan, dan untuk gencatan senjata.”
Menurut WHO, 13 pasien dalam kondisi kritis dipindahkan dari rumah sakit Kamal Adwan ke rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza.
“Rumah sakit kewalahan dan masih melayani sekitar 60 pasien rawat inap dan menerima sedikitnya 50-70 pasien luka setiap hari,” kata Tedros.
BACA JUGA: Israel Bombardir Utara Gaza; Pasukan PBB di Lebanon Kembali DiserangEnam pasien lain yang telah dipindahkan sebelumnya dari Rumah Sakit al-Awda ke Kamal Adwan, juga dibawa ke Al-Shifa, bersama dengan orang-orang yang menemani mereka.
Misi pasokan ulang juga mengirimkan 20 ribu liter bahan bakar untuk menjaga Kamal Adwan dan Al-Awda tetap beroperasi, dan 23 ribu liter bahan bakar dikirimkan ke Rumah Sakit Al-Sahaba, bersama dengan 800 unit darah dan obat-obatan serta perlengkapan penting. Bahan bakar tersebut terutama digunakan untuk menjalankan generator rumah sakit guna memastikan pasokan listrik.
Infrastruktur rumah sakit di seluruh Jalur Gaza sangat rapuh setelah setahun perang antara Israel dan Hamas, dengan banyak fasilitas yang terkena tembakan atau pertempuran. [ns/ka]