WHO-Eropa Waspadai Kemajuan COVID-19 yang 'Rapuh'

Direktur WHO Eropa Hans Kluge

Direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa mengatakan Kamis (20/5) bahwa kasus COVID-19 di wilayah itu telah turun 60% dalam sebulan ini tetapi memperingatkan bahwa kemajuannya rapuh dan negara-negara Eropa masih berjuang melawan pandemi. COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Dalam pengarahan mingguannya di Kopenhagen, markas besar regional WHO di Eropa, Direktur WHO Eropa Hans Kluge mengatakan tingkat infeksi di delapan negara di kawasan WHO Eropa masih tinggi, lebih dari 150 per 100.000 orang. Ia memperingatkan, penularan bisa muncul kembali karena wilayah itu akan mulai dibuka lagi dalam beberapa bulan mendatang.

BACA JUGA: Perancis Kembali Buka Museum dan Kafe

“Saat ini, dalam menghadapi ancaman berkelanjutan dan ketidakpastian baru, kita perlu terus berhati-hati dan berpikir ulang atau menghindari perjalanan internasional,” kata Kluge. “Vaksin mungkin merupakan harapan, tetapi kita tidak bisa sepenuhnya mengandalkannya.”

Komentar Kluge muncul sehari setelah pejabat Uni Eropa mengumumkan pelonggaran pembatasan perjalanan terkait virus corona untuk perjalanan yang tidak penting dan mendesak. Aturan baru itu akan memungkinkan pengunjung yang sudah divaksinasi penuh dari luar Uni Eropa datang ke wilayah tersebut untuk tujuan yang tidak esensial.

Kluge memperingatkan bahwa varian B.1.617, yang pertama kali diidentifikasi di India, kini telah diidentifikasi di setidaknya 26 negara dari 53 di kawasan WHO Eropa. Kebanyakan kasus itu, kata Kluge, terkait perjalanan internasional. Ia menambahkan terdapat cukup bukti bahwa vaksin ampuh, tetapi orang-orang tetap tidak boleh lengah. Ia mendesak orang untuk divaksinasi tetapi tidak melupakan langkah lain yang telah membantu memerangi pandemi virus corona.[ka/jm]