WHO mengingatkan, kurangnya dana bisa mengancam kemajuan yang sudah dibuat di negara-negara endemi polio di Afrika dan Asia.
Organisasi Kesehatan Sedunia, World Health Organization (WHO), mensponsori pertemuan kesehatan dunia yang baru-baru ini diadakan di Jenewa, Swiss, dengan mengumumkan strategi baru untuk membasmi virus polio. Penyelenggara pertemuan mengatakan pembasmian polio secara global telah menjadi apa yang mereka sebut “situasi darurat”.
Bruce Aylward, Asisten Direktur Jenderal WHO, mengatakan, “Strategi kami kini bergeser menjadi usaha pencarian anak-anak yang belum mendapat vaksin. Inilah tujuan program ini sebenarnya.”
Vaksinasi massal telah menghentikan penyakit syaraf otot yang melumpuhkan itu di banyak bagian dunia. Tetapi, di tempat di mana upaya terhenti, penyakit itu muncul lagi. Kini para pakar mengimbau putaran baru bantuan dari negara-negara donor baru untuk mengatasi perebakan di kawasan yang terpencil dan penyebaran virus polio yang terjadi di beberapa negara Asia dan Afrika.
Dr. Orin Levine, Direktur Eksekutif Pusat Akses Vaksin Internasional pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Bloomberg di Universitas Johns Hopkins, mengatakan bahwa ada kepentingan mendesak untuk menutupi kekurangan dana itu, sehingga polio bisa dibasmi dan perebakannya kembali di kawasan-kawasan yang berisiko tinggi bisa dicegah.
“Apabila kekurangan dana ini dipenuhi, benar-benar akan membuat para petugas kesehatan dan setiap orang bersatu memastikan kampanye yang kita lakukan benar-benar berhasil, bahkan ditempat-tempat di mana keamanan dan kepercayaan sebelumnya masih merupakan isu besar,” ujarnya.
Bruce Aylward, Asisten Direktur Jenderal WHO, mengatakan, “Strategi kami kini bergeser menjadi usaha pencarian anak-anak yang belum mendapat vaksin. Inilah tujuan program ini sebenarnya.”
Vaksinasi massal telah menghentikan penyakit syaraf otot yang melumpuhkan itu di banyak bagian dunia. Tetapi, di tempat di mana upaya terhenti, penyakit itu muncul lagi. Kini para pakar mengimbau putaran baru bantuan dari negara-negara donor baru untuk mengatasi perebakan di kawasan yang terpencil dan penyebaran virus polio yang terjadi di beberapa negara Asia dan Afrika.
Dr. Orin Levine, Direktur Eksekutif Pusat Akses Vaksin Internasional pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Bloomberg di Universitas Johns Hopkins, mengatakan bahwa ada kepentingan mendesak untuk menutupi kekurangan dana itu, sehingga polio bisa dibasmi dan perebakannya kembali di kawasan-kawasan yang berisiko tinggi bisa dicegah.
“Apabila kekurangan dana ini dipenuhi, benar-benar akan membuat para petugas kesehatan dan setiap orang bersatu memastikan kampanye yang kita lakukan benar-benar berhasil, bahkan ditempat-tempat di mana keamanan dan kepercayaan sebelumnya masih merupakan isu besar,” ujarnya.