Sehari setelah menyatakan varian COVID-19 yang pertama kali terdeteksi di India sebagai salah satu perhatian global, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (12/5) mengumumkan bahwa varian tersebut telah menyebar ke 49 negara.
Kekhawatiran baru badan kesehatan PBB tentang varian B.1.617 itu muncul sementara India mencatat 4.205 kematian akibat COVID-19, rekor baru dalam satu hari yang menambah jumlah kematian keseluruhan akibat pandemi di negara Asia Selatan itu melewati angka 250.000. Jumlah total infeksi COVID-19 yang terkonfirmasi di India sekarang di atas 23 juta setelah kementerian kesehatan melaporkan 348.421 kasus baru pada hari Rabu.
BACA JUGA: Penemuan Mayat-mayat di Sungai Gangga, Timbulkan Pertanyaan Jumlah Kematian COVID-19 di IndiaLonjakan infeksi baru di negara terpadat kedua di dunia itu telah menciptakan bencana kemanusiaan di sana, dengan semua rumah sakit yang terisi penuh dan kekurangan oksigen yang akut untuk merawat pasien, dan sejumlah krematorium darurat berpacu mengkremasi korban meninggal. Para ahli percaya angka korban sebenarnya jauh lebih tinggi daripada angka resmi.
Situasi berubah menjadi meresahkan minggu ini setelah lebih dari 100 mayat ditemukan mengambang di Sungai Gangga. Foto-foto mayat mengambang di sungai itu memicu kemarahan dan spekulasi bahwa mereka meninggal karena COVID-19. Pihak berwenang belum memastikan penyebab kematian mereka, tetapi sebagian ahli medis telah menyuarakan keprihatinan bahwa virus corona dapat menyebar melalui air yang terkontaminasi. [lt/em]