Warga AS dan Kanada, terutama yang tidak memiliki asuransi kesehatan, memilih pergi ke Kosta Rika karena biaya perawatan kesehatan lebih rendah.
SAN JOSE —
Ketika pembersih rumah asal Kanada, Marlene Trithardt, perlu membuat gigi palsu, alih-alih pergi ke dokter gigi di Alberta, ia terbang ke surga pantai Kosta Rika untuk menghemat uang.
Trithardt adalah salah satu dari jumlah warga Amerika Utara yang terus meningkat yang pergi ke Amerika Selatan untuk perawatan kesehatan karena harga yang murah. Perawatan kesehatan orang asing ini menyumbang 0,8 persen dari produk domestik bruto Kosta Rika.
“Saya memilih pergi ke sini karena di Alberta biayanya sekitar 80 persen lebih mahal dari Kosta Rika,” ujar Trithardt, 57, yang berpenghasilan US$30.000 setahun.
Perawatan giginya memakan biaya $4.000. Tapi bahkan dengan tiket pesawat, biaya hotel dan makanan untuk dua minggu, jumlah totalnya masih lebih rendah dari $10.000 yang harus dibayarnya hanya untuk perawatan gigi saja di Kanada.
Selain itu, Trithardt juga mendapat kesempatan beberapa hari untuk mengunjungi taman-taman nasional di Kosta Rika.
Sekitar 40.000 wisatawan medis berkunjung ke Kosta Rika tahun lalu, naik dari 36.000 pada 2010 dan 30.000 pada 2009. Sebagian besar dari mereka adalah warga Amerika Serikat dan Kanada, menurut lembaga pariwisata negara tersebut, ICT.
Dari jumlah itu, hampir 15.000 di antara mereka datang untuk perawatan gigi, ujar Massimo Manzi, direkturt Promed, dewan untuk promosi kedokteran internasional di Kosta Rika.
Manzi memperkirakan bahwa wisata medis menarik $196 juta untuk industri kesehatan Kosta Rika pada 2011, dimana para pasien menghabiskan uang tambahan $84 juta untuk hotel, makanan, wisata dan belanja. Total pendapatan dari turis kesehatan adalah $280 juta pada 2011, naik dari $252 juta pada 2010.
Dalam sektor wisatawan medis, Kosta Rika bersaing dengan India, Brazil, Panama dan Meksiko. Jaraknya yang dekat dengan Amerika Serikat membuatnya unggul dibandingkan negara-negara yang lain.
Meski beberapa dokter di Amerika Serikat tidak menganjurkan pergi ke luar negeri untuk perawatan kesehatan yang lebih murah, karena kualitas yang meragukan dan layanan sesudah perawatan yang kurang, standar teknologi dan perawatan di sektor swasta dianggap tinggi oleh komunitas medis dan pasien.
Wisata perawatan gigi khususnya, tumbuh pesat dan menjadi keunggulan Kosta Rika, negara berpenduduk 4,5 juta orang yang dikenal dengan pantai pasir putih dan hutan hujan yang rindang. Perawatan gigi mencapai 36 persen dari seluruh wisata medis, dan angka tersebut diperkirakan naik menjadi 50 persen pada dua tahun mendatang, ujar Manzi dari Promed.
Dokter yang menangani Trithardt, Ignacio Vargas yang berusia 32 tahun mengatakan bahwa 70 persen dari pendapatannya didapat dari wisatawan asing.
Hampir semua wisatawan medis tidak memiliki asuransi dan membayar sendiri biaya perawatan kesehatan, ujar Brad Cooke, kepala Tur Medis Kosta Rika, agen perjalanan khusus untuk pasien.
Sebagai akibatnya, reformasi kesehatan ‘Obamacare’ di Amerika Serikat yang mewajibkan semua warga Amerika untuk memiliki asuransi dasar pada 2014 dapat mengurangi permintaan ke Kosta Rika. Namun reformasi tersebut tidak mengikutsertakan perawatan gigi.
“Ada pria yang tertarik dioperasi lutut enam bulan lalu tapi memutuskan tidak jadi datang. Ia mengatakan lebih baik menunggu untuk melihat apakah Obamacare akan membayarnya,” ujar Cooke.
Beberapa perusahaan asuransi di AS seperti Cigna Corp, Satori dan Blue Cross Blue Shield sudah mengembangkan jaringan penyalur mereka untuk mengikutsertakan klinik-klinik dan fasilitas di luar negeri untuk membantu mengurangi biaya.
“Kami harap, dan ini penting, perusahaan-perusahaan asuransi ini akan menawarkan insentif bagi mereka yang memilih berobat di luar negeri,” ujar Manzi.
Para pejabat kesehatan di Kosta Rika berusaha mengimbangi pesatnya pertumbuhan wisatawan medis.
“Kami sedang belajar mengelola permintaan ini untuk menghindari pasien kapok datang ke Kosta Rika,” ujar Menteri Kesehatan Daisy Corrales.
Untuk menjamin pemenuhan permintaan, Promed berperan sebagai pemandu bagi para investor yang ingin membangun klinik dan rumah sakit baru untuk menyambut pasien-turis. (Reuters/Isabella Cota)
Trithardt adalah salah satu dari jumlah warga Amerika Utara yang terus meningkat yang pergi ke Amerika Selatan untuk perawatan kesehatan karena harga yang murah. Perawatan kesehatan orang asing ini menyumbang 0,8 persen dari produk domestik bruto Kosta Rika.
“Saya memilih pergi ke sini karena di Alberta biayanya sekitar 80 persen lebih mahal dari Kosta Rika,” ujar Trithardt, 57, yang berpenghasilan US$30.000 setahun.
Perawatan giginya memakan biaya $4.000. Tapi bahkan dengan tiket pesawat, biaya hotel dan makanan untuk dua minggu, jumlah totalnya masih lebih rendah dari $10.000 yang harus dibayarnya hanya untuk perawatan gigi saja di Kanada.
Selain itu, Trithardt juga mendapat kesempatan beberapa hari untuk mengunjungi taman-taman nasional di Kosta Rika.
Sekitar 40.000 wisatawan medis berkunjung ke Kosta Rika tahun lalu, naik dari 36.000 pada 2010 dan 30.000 pada 2009. Sebagian besar dari mereka adalah warga Amerika Serikat dan Kanada, menurut lembaga pariwisata negara tersebut, ICT.
Dari jumlah itu, hampir 15.000 di antara mereka datang untuk perawatan gigi, ujar Massimo Manzi, direkturt Promed, dewan untuk promosi kedokteran internasional di Kosta Rika.
Manzi memperkirakan bahwa wisata medis menarik $196 juta untuk industri kesehatan Kosta Rika pada 2011, dimana para pasien menghabiskan uang tambahan $84 juta untuk hotel, makanan, wisata dan belanja. Total pendapatan dari turis kesehatan adalah $280 juta pada 2011, naik dari $252 juta pada 2010.
Dalam sektor wisatawan medis, Kosta Rika bersaing dengan India, Brazil, Panama dan Meksiko. Jaraknya yang dekat dengan Amerika Serikat membuatnya unggul dibandingkan negara-negara yang lain.
Meski beberapa dokter di Amerika Serikat tidak menganjurkan pergi ke luar negeri untuk perawatan kesehatan yang lebih murah, karena kualitas yang meragukan dan layanan sesudah perawatan yang kurang, standar teknologi dan perawatan di sektor swasta dianggap tinggi oleh komunitas medis dan pasien.
Wisata perawatan gigi khususnya, tumbuh pesat dan menjadi keunggulan Kosta Rika, negara berpenduduk 4,5 juta orang yang dikenal dengan pantai pasir putih dan hutan hujan yang rindang. Perawatan gigi mencapai 36 persen dari seluruh wisata medis, dan angka tersebut diperkirakan naik menjadi 50 persen pada dua tahun mendatang, ujar Manzi dari Promed.
Dokter yang menangani Trithardt, Ignacio Vargas yang berusia 32 tahun mengatakan bahwa 70 persen dari pendapatannya didapat dari wisatawan asing.
Hampir semua wisatawan medis tidak memiliki asuransi dan membayar sendiri biaya perawatan kesehatan, ujar Brad Cooke, kepala Tur Medis Kosta Rika, agen perjalanan khusus untuk pasien.
Sebagai akibatnya, reformasi kesehatan ‘Obamacare’ di Amerika Serikat yang mewajibkan semua warga Amerika untuk memiliki asuransi dasar pada 2014 dapat mengurangi permintaan ke Kosta Rika. Namun reformasi tersebut tidak mengikutsertakan perawatan gigi.
“Ada pria yang tertarik dioperasi lutut enam bulan lalu tapi memutuskan tidak jadi datang. Ia mengatakan lebih baik menunggu untuk melihat apakah Obamacare akan membayarnya,” ujar Cooke.
Beberapa perusahaan asuransi di AS seperti Cigna Corp, Satori dan Blue Cross Blue Shield sudah mengembangkan jaringan penyalur mereka untuk mengikutsertakan klinik-klinik dan fasilitas di luar negeri untuk membantu mengurangi biaya.
“Kami harap, dan ini penting, perusahaan-perusahaan asuransi ini akan menawarkan insentif bagi mereka yang memilih berobat di luar negeri,” ujar Manzi.
Para pejabat kesehatan di Kosta Rika berusaha mengimbangi pesatnya pertumbuhan wisatawan medis.
“Kami sedang belajar mengelola permintaan ini untuk menghindari pasien kapok datang ke Kosta Rika,” ujar Menteri Kesehatan Daisy Corrales.
Untuk menjamin pemenuhan permintaan, Promed berperan sebagai pemandu bagi para investor yang ingin membangun klinik dan rumah sakit baru untuk menyambut pasien-turis. (Reuters/Isabella Cota)