Dua perempuan warga Belgia yang bergabung dengan ISIS di Suriah hari Minggu mengatakan pupus harapan mereka akan bisa pulang setelah pengadilan Belgia membatalkan putusan untuk memulangkan mereka bersama enam anak mereka.
Tatiana Wielandt dan Bouchra Abouallal, masing-masing usia 26 tahun, mengatakan, walau menyakitkan, mereka akan mengirim anak-anak ke Belgia untuk kehidupan yang lebih baik dan tetap tinggal jika itu yang terjadi.
Negara-negara Eropa kesulitan menangani militan dan keluarga mereka yang ingin kembali sementara kekhalifahan ISIS hancur.
Kemungkinan repatriasi memicu debat publik yang sengit di Brussels dan ibu kota Eropa lainnya, di mana tidak ada simpati bagi keluarga jihadis karena trauma serangan yang masih segar. Hanya sedikit pemerintah yang ingin menerima kembali warganya, yang mungkin sulit dituntut. [ka]