WTO: Boeing Dapat Keringanan Pajak Ilegal di AS

Presiden AS Barack Obama (tengah) saat melakukan kunjungan ke pabrik pesawat Boeing 787 di Everett, negara bagian Washington (foto: ilustrasi).

World Trade Organization (WTO) hari Senin (28/11) menetapkan produsen pesawat AS, Boeing, mendapat keringanan pajak besar ilegal dari negara bagian Washington.

Organisasi perdagangan sedunia - World Trade Organization (WTO) - hari Senin (28/11) menetapkan produsen pesawat Amerika, Boeing, mendapat keringanan pajak besar ilegal dari negara bagian Washington. Ditambahkan, pemerintah federal kini seharusnya bertindak guna mengakhiri praktik yang tidak adil itu dalam beberapa bulan.

Perusahaan yang berpusat di Chicago itu dan Uni Eropa, yang mendukung pesaing utama Boeing, produsen pesawat Eropa, Airbus, sama-sama mengklaim putusan WTO tersebut sebagai kemenangan dalam persaingan mendapat kontrak yang sudah lama berlangsung antara kedua raksasa perusahaan kedirgantaraan itu.

Menurut WTO, dukungan yang dijanjikan negara bagian Washington bagi Boeing dari tahun 2024 sampai 2040 sama dengan subsidi “terlarang.'' Dukungan yang ditawarkan Washington diberikan dengan syarat Boeing tetap memproduksi sayap pesawat 777X yang berbadan lebar di negara bagian tersebut. Secara tidak langsung, itu menepiskan persaingan asing. Boeing memiliki pabrik-pabrik yang luas di sekitar Seattle.

Uni Eropa, blok dengan 28 negara anggota, mengatakan WTO menetapkan bahwa subsidi 5,7 miliar dolar adalah ilegal, dari total 8,7 milyar dolar langkah-langkah yang ditinjau. Tetapi Boeing menyebut angka itu berlebihan, dan mengatakan hanya “insentif masa depan'' 50 juta dolar per tahun yang didapati tidak diizinkan dalam keputusan WTO itu.

Komisioner Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom menilai putusan WTO hari Senin itu “kemenangan penting bagi Uni Eropa dan industri pesawat terbang.''

Boeing berharap Uni Eropa dan Airbus mengajukan banding atas putusan itu, dan mengatakan WTO mendapati bahwa perusahaan Amerika itu belum menerima manfaat apa pun dari tarif pajak 777X dan tidak akan menerimanya sampai pesawat pertama dikirim tahun 2020. [ka/jm]