Presiden Hadi, Perdana Menteri Khaled Bahah dan kabinetnya mengajukan pengunduran diri hari Kamis, beberapa hari setelah milisi Houthi mengepung posisi-posisi kunci pemerintah di ibukota, menuntut perubahan pada rancangan konstitusi.
Dengan mengutip posting di Facebook oleh perdana menteri, Reuters mengatakan pemerintah tidak ingin terlibat dalam “kesimpangsiuran politik yang tidak konstruktif.”
Protes-protes kecil oleh demonstran anti-Houthi diadakan di Sana'a hari Jumat, tetapi laporan- laporan dari kota itu mengatakan situasinya relatif tenang.
Berbicara dari Sana'a hari Kamis, utusan PBB Jamal Benomar mengatakan krisis politik itu hanya bisa diselesaikan jika kelompok-kelompok yang bersaing menghormati perjanjian sebelumnya yang menyerukan pembagian kekuasaan dan diakhirinya kekerasan.
Masa depan politik Yaman tetap tidak pasti hari Jumat, dan parlemen dikabarkan akan memutuskan hari Minggu apakah menerima pengunduran diri Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi.