Yaman telah mengumumkan 21 Februari tahun depan sebagai hari pemilu presiden. Pengumuman tanggal pelaksaan pilpres ini dikeluarkan hanya beberapa hari setelah Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh menerima sebuah perjanjian yang mengharuskan dia menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya.
Wakil Presiden Abed Rabbo Mansyur Hadi mengeluarkan dekrit itu hari Sabtu untuk mengadakan pemilu lebih awal.
Hari Rabu, Saleh dan pemimpin-pemimpin oposisi Yaman menandatangani sebuah rencana yang disusun Dewan Kerjasama Teluk yang mendesak Presiden Saleh menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, yang akan memulai proses pembentukan pemerintahan kesatuan.
Pengalihan kekuasaan itu untuk mengakhiri aksi protes menentang kekuasaan Saleh yang telah berlangsung selama 33 tahun. Namun, lawan-lawan presiden telah menggelar serangkaian demonstrasi menentang perjanjian itu karena memberi dia kekebalan hukum.
Sabtu pagi, kantor berita Prancis mengatakan, kelompok koalisi oposisi telah menunjuk Muhamad Basindawa untuk memimpin pemerintahan kesatuan nasional. Mantan anggota partai berkuasa pimpinan Presiden Saleh itu ditunjuk untuk menduduki jabatan itu Jumat malam.